优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Kronologi Terbongkarnya Pabrik Uang Palsu di Bogor yang Cetak Rupiah dan Dollar AS

KOMPAS.com - Terungkapnya lokasi pabrik uang palsu di Bogor bermula dari temuan tas mencurigakan di gerbong KRL di Stasiun Tanah Abang pada Senin (7/4/2025).

Tas tersebut tertinggal di salah satu gerbong kereta tujuan Rangkasbitung. Pihak yang menemukan tas tersebut melapor polisi yang kemudian mengecek tempat kejadian perkara (TKP).

Namun petugas Polsek Tanah Abang memilih untuk tidak menyentuh tas mencurigakan itu selama beberapa waktu, sampai ada kemungkinan pihak yang datang mengambilnya.

Pada hari yang sama, seorang pria berinisial MS (45) mendatangi Stasiun Tanah Abang mengaku kehilangan tas.

MS langsung berupaya mengambil tas tersebut, namun polisi mendatangi dan menginterogasinya.

Sempat terjadi perdebatan lantaran MS enggan menunjukkan isi tasnya. Tapi polisi berhasil meminta MS memperlihatkan dan mengaku itu adalah uang palsu senilai Rp 316 juta.

Berangkat dari temuan dan keterangan yang didapatkan, polisi langsung mengamankan MS.

Penangkapan pelaku lainnya

Seusai mengamankan MS, Polsek Tanah Abang juga melakukan penyidikan ke wilayah Mangga Besar, Jakarta Pusat dan menangkap dua pelaku lain berinisial BI (50) dan E (42).

Keduanya berperan sebagai penjual atau penyedia uang palsu. Kemudian, kasus dikembangkan lagi hingga polisi menangkap pelaku lain berinisial BS (40) dan BBU (42).

BS dan BBU merupakan komplotan yang telah lama berbisnis uang palsu. Polisi mengamankan beberapa lembar uang Rp 100.000 yang diduga palsu dari mobil dikendarai BS.

Penyelidikan terus berlanjut hingga pelaku AY (70) ditangkap di Subang, Jawa Barat. Ia berperan sebagai penghubung antara para pelaku dengan tim produksi uang palsu.

Dari penyelidikan dan keterangan para tersangka polisi akhirnya membongkar keberadaan pabrik uang palsu di Kota Bogor pada Rabu (9/4/2025).

Lokasinya di Perumahan Griya Melati 1, Blok C3 A, RT 03/RW 13, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Kasus ini dikembangkan sampai ke wilayah Kota Bogor berdasarkan keterangan tersangka AY, dan akhirnya berhasil mengamankan DS (41).

DS memproduksi uang palsu di sebuah rumah tertutup yang disediakan oleh LB (50). Sementara itu, status rumah yang disediakan LB masih dalam tahap penyidikan.

Total sudah ada delapan tersangka kasus pabrik uang palsu di Bogor yang sudah ditetapkan sejauh ini.

Pabrik uang palsu di Bogor juga cetak Dollar AS

Selain Rupiah, ditemukan pula uang palsu dalam bentuk mata uang dollar Amerika Serikat yang diproduksi di pabrik uang palsu di Bogor.

Kapolsek Tanah Abang Kompol Haris Akhmat Basuki menyebut, ada 15 lembar dan tiap lembarnya itu tertera 100 USD.

Atas perbuatannya, delapan tersangka dijerat Pasal 26 UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang dengan pidana penjara paling lama 10 tahun denda paling banyak Rp 10 miliar.

Pelaku juga dapat dipidana penjara paling lama 15 tahun sesuai Pasal 244 KUHPidana.

Sebelumnya, Tim Reskrim Kepolisian Sektor Tanah Abang menggerebek sebuah rumah yang menjadi pabrik uang palsu di Perumahan Griya Melati 1, Kota Bogor.

Dalam penggerebekan tersebut, petugas mengamankan uang palsu siap edar senilai Rp 1,3 miliar dalam bentuk pecahan Rp 100.000.

Selain itu, petugas juga mengamankan Rp 2 miliar uang palsu yang belum siap edar, alat cetak, serta printer.

(Sumber: 优游国际.com/Muhammad Isa Bustomi, Rachel Farahdiba Regar, Fitria Chusna Farisa)

/tren/read/2025/04/11/134500465/kronologi-terbongkarnya-pabrik-uang-palsu-di-bogor-yang-cetak-rupiah-dan

Terkini Lainnya

Minum Kopi Saat Hamil, Amankah? Begini Kata Dokter Kandungan...

Minum Kopi Saat Hamil, Amankah? Begini Kata Dokter Kandungan...

Tren
Dokter Urologi Beberkan Penyebab Batu Ginjal, Ini Langkah Pencegahannya

Dokter Urologi Beberkan Penyebab Batu Ginjal, Ini Langkah Pencegahannya

Tren
Mengenang Pesan Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Wafat: Perdamaian di Gaza

Mengenang Pesan Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Wafat: Perdamaian di Gaza

Tren
Pendaftaran UMPTKIN 2025 Dibuka, Berikut Syarat, Jadwal, dan Cara Daftarnya

Pendaftaran UMPTKIN 2025 Dibuka, Berikut Syarat, Jadwal, dan Cara Daftarnya

Tren
Kronologi Pria WN Ghana Ngamuk di Kalibata City, Lukai 2 Orang

Kronologi Pria WN Ghana Ngamuk di Kalibata City, Lukai 2 Orang

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita di Pekanbaru, Bolehkah Debt Collector Menyita Paksa Barang Debitur?

Berkaca dari Kasus Wanita di Pekanbaru, Bolehkah Debt Collector Menyita Paksa Barang Debitur?

Tren
Cara Cetak Kartu UTBK 2025, Ini Ketentuan Kertasnya

Cara Cetak Kartu UTBK 2025, Ini Ketentuan Kertasnya

Tren
Analisis Gempa M 5,6 Sukabumi Hari Ini, Termasuk Gempa Bumi Dangkal

Analisis Gempa M 5,6 Sukabumi Hari Ini, Termasuk Gempa Bumi Dangkal

Tren
Tiga Ensiklik yang Diterbitkan Paus Fransiskus, Apa Saja Pesan di Dalamnya?

Tiga Ensiklik yang Diterbitkan Paus Fransiskus, Apa Saja Pesan di Dalamnya?

Tren
Kronologi Mahasiswa Indonesia Ditahan Imigrasi AS, Visa Tiba-tiba Dicabut

Kronologi Mahasiswa Indonesia Ditahan Imigrasi AS, Visa Tiba-tiba Dicabut

Tren
Kronologi Perseteruan Ahmad Dhani Plesetkan Nama Rayen Pono

Kronologi Perseteruan Ahmad Dhani Plesetkan Nama Rayen Pono

Tren
Profil Kardinal Kevin Farrell, Pemimpin Sementara Vatikan Usai Paus Fransiskus Meninggal

Profil Kardinal Kevin Farrell, Pemimpin Sementara Vatikan Usai Paus Fransiskus Meninggal

Tren
Nyaris Celaka, Pesawat Delta Air Lines Berisi 282 Penumpang Terbakar Sebelum Lepas Landas di Orlando

Nyaris Celaka, Pesawat Delta Air Lines Berisi 282 Penumpang Terbakar Sebelum Lepas Landas di Orlando

Tren
Cara Daftar UM-PTKIN 2025 yang Dibuka Mulai 22 April hingga 28 Mei

Cara Daftar UM-PTKIN 2025 yang Dibuka Mulai 22 April hingga 28 Mei

Tren
Ilmuwan Ungkap Penyebab Rotasi Bumi Berubah dalam 2 Dekade Terakhir

Ilmuwan Ungkap Penyebab Rotasi Bumi Berubah dalam 2 Dekade Terakhir

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke