优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Duduk Kelamaan Memicu Sakit Jantung, Tak Bisa Dicegah dengan Olahraga

Studi duduk kelamaan menimbulkan sakit jantung dilakukan peneliti di Mass General Brigham. Temuan ini dipublikasikan dalam Journal of the American College of Cardiology.

Para peneliti menyatakan, duduk terlalu lama meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama gagal jantung dan kematian akibat kardiovaskular.

Selain duduk kelamaan, perilaku tidak aktif seperti berbaring juga memiliki risiko yang sama, dikutip dari SciTech Daily, Selasa (18/3/2025).

Duduk kelamaan penyebab sakit jantung

Peneliti utama Ezimamaka Ajufi melakukan analisis aktivitas sebanyak 89.530 individu di Inggris selama satu minggu.

Para peneliti mengamati hubungan antara waktu duduk setiap hari dan risiko empat penyakit kardiovaskular, seperti fibrilasi atrium, serangan jantung, gagal jantung, dan kematian akibat gangguan kardiovaskular.

Mereka menemukan, perilaku tidak aktif bergerak atau sedentary berkaitan dengan risiko yang lebih tinggi terkena empat penyakit jantung tersebut.

Sakit jantung dan kematian kardiovaskular bahkan berisiko 40-60 persen lebih besar terjadi ketika perilaku sedentary melebihi 10,6 jam sehari.

Risiko tersebut pun bertahan, meski orang-orang melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat selama lebih dari 150 menit per minggu.

Temuan itu menunjukkan, sekadar berolahraga setelah seharian duduk mungkin tidak cukup untuk menangkal efek buruk perilaku tidak aktif terhadap kesehatan jantung.

Risiko fibrilasi atrium dan serangan jantung sebagian besar dapat dihilangkan dengan melakukan aktivitas fisik.

Namun, risiko gagal jantung dan kematian kardiovaskular yang berlebihan tidak dapat hilang sepenuhnya hanya dengan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.

"“Risiko kurang gerak tetap ada bahkan pada orang yang aktif secara fisik," ujar Ajufo.

Mengurangi waktu duduk adalah solusi

Temuan penelitian tersebut mengungkapkan, waktu duduk yang lama dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, khususnya gagal jantung dan kematian akibat kardiovaskular.

Menurut peneliti, mengganti waktu duduk dengan aktivitas lain, secara signifikan dapat mengurangi risiko ini.

Peneliti lain dalam studi tersebut, Shaan Khurshid menuturkan, pihaknya lebih mendukung pengurangan waktu duduk daripada berolahraga untuk mengurangi risiko sakit jantung.

"Data kami mendukung gagasan bahwa lebih baik untuk mengurangi waktu duduk dan lebih banyak bergerak guna mengurangi risiko penyakit jantung," ujarnya.

Masalah fibrilasi atrium, serangan jantung, gagal jantung, dan kematian akibat gangguan kardiovaskular akibat duduk terlalu lama bisa dicegah dengan olahraga yang diimbangi dengan  mengurangi waktu sedentary.

"Menghindari duduk berlebihan sangat penting untuk menurunkan risiko gagal jantung dan kematian akibat kardiovaskular," lanjut Khurshid.

Tim peneliti berharap, temuan mereka menunjukkan pentingnya olahraga sekaligus mengurangi tindakan duduk terlalu lama. 

Hal tersebut bisa menjadi pedoman upaya kesehatan masyarakat. Temuan ini bisa membantu masyarakat mengurangi waktu duduk diam sehingga kesehatan kardiovaskular terjaga.

"Harapan kami adalah penelitian ini dapat memberdayakan pasien dan penyedia layanan kesehatan dengan menawarkan cara lain untuk memanfaatkan perilaku bergerak guna meningkatkan kesehatan kardiovaskular," imbuh peneliti lainnya Patrick Ellinor.

/tren/read/2025/03/21/140000765/duduk-kelamaan-memicu-sakit-jantung-tak-bisa-dicegah-dengan-olahraga

Terkini Lainnya

Kronologi Demo Hari Buruh Kota Semarang Berujung Ricuh, 24 Mahasiswa Ditangkap Aparat

Kronologi Demo Hari Buruh Kota Semarang Berujung Ricuh, 24 Mahasiswa Ditangkap Aparat

Tren
Mengapa Makan Seblak Tidak Sehat? Ini Kata Dokter鈥�

Mengapa Makan Seblak Tidak Sehat? Ini Kata Dokter鈥�

Tren
Israel Dilanda Kebakaran Hutan Terparah, Nyatakan Darurat Nasional-Minta Bantuan Negara Lain

Israel Dilanda Kebakaran Hutan Terparah, Nyatakan Darurat Nasional-Minta Bantuan Negara Lain

Tren
Dari Mana Asal Emas yang Ada di Bumi? NASA Ungkap Asal-usulnya

Dari Mana Asal Emas yang Ada di Bumi? NASA Ungkap Asal-usulnya

Tren
Sebelum Wafat Paus Fransiskus Berikan Seluruh Isi Rekeningnya ke Penjara, Donasi Rp 3,7 Miliar

Sebelum Wafat Paus Fransiskus Berikan Seluruh Isi Rekeningnya ke Penjara, Donasi Rp 3,7 Miliar

Tren
Daftar 6 Bansos Cair Mei 2025, Bagaimana Cara Daftarnya?

Daftar 6 Bansos Cair Mei 2025, Bagaimana Cara Daftarnya?

Tren
BMKG Sebut Indonesia mulai Alami Suhu Tinggi dan Cuaca Terik, Kapan Berakhir?

BMKG Sebut Indonesia mulai Alami Suhu Tinggi dan Cuaca Terik, Kapan Berakhir?

Tren
Diputus Pacar, Seorang Wanita Minta Damkar Cibinong Rayakan Ulang Tahunnya

Diputus Pacar, Seorang Wanita Minta Damkar Cibinong Rayakan Ulang Tahunnya

Tren
Banyak Long Weekend, Daftar Kereta Api Tambahan di Hari Libur Mei 2025

Banyak Long Weekend, Daftar Kereta Api Tambahan di Hari Libur Mei 2025

Tren
Ramai soal Kuning Telur Berwarna Putih, Bagaimana Kandungan Gizinya?

Ramai soal Kuning Telur Berwarna Putih, Bagaimana Kandungan Gizinya?

Tren
Kemenkes Buka Data 632 Kasus Perundungan PPDS di Rumah Sakit Indonesia

Kemenkes Buka Data 632 Kasus Perundungan PPDS di Rumah Sakit Indonesia

Tren
BMKG Peringatan Dini Banjir Rob hingga 7 Mei 2025, Wilayah Mana Saja?

BMKG Peringatan Dini Banjir Rob hingga 7 Mei 2025, Wilayah Mana Saja?

Tren
Israel Dilanda Kebakaran Besar, Ribuan Hektar Hangus, Satu Terduga Pelaku Diamankan

Israel Dilanda Kebakaran Besar, Ribuan Hektar Hangus, Satu Terduga Pelaku Diamankan

Tren
Jus bukan Cara yang Benar dalam Konsumsi Sayur dan Buah, Kenapa?

Jus bukan Cara yang Benar dalam Konsumsi Sayur dan Buah, Kenapa?

Tren
Uang Sisa Denda Tilang ETLE Bisa Diambil Kembali, Bagaimana Caranya?

Uang Sisa Denda Tilang ETLE Bisa Diambil Kembali, Bagaimana Caranya?

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke