KOMPAS.com - Asam urat adalah bentuk radang sendi karena adanya penumpukan kristal asam urat berlebih di persendian dan jaringan lunak.
Kondisi ini bisa menyebabkan peradangan dan nyeri hebat pada sendi mana pun, termasuk jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan paling sering di jempol kaki.
Tubuh secara alami memproduksi asam urat ketika memecah purin, bahan kimia yang ditemukan dalam makanan dan minuman tertentu.
Kadang tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat dan ginjal tidak mengeluarkannya dari darah dengan cukup cepat.
Ketika tubuh memiliki kadar asam urat yang tinggi (hiperurisemia), kristal asam urat dapat menumpuk dan mengendap di persendian.
Kristal tajam tersebut menggumpal dan menyebabkan nyeri, bengkak, dan gejala lainnya secara tiba-tiba.
Jenis makanan yang perlu dihindari penderita asam urat
Ada beberapa jenis makanan yang umumnya diasosiasikan dengan penyebab munculnya gejala serangan asam urat.
Sebagian besar makanan tersebut merupakan makanan hewani dengan purin tinggi, alkohol, dan makanan tinggi gula tambahan.
Dikutip dari laman Healthline, berikut adalah beberapa jenis makanan yang mungkin perlu Anda batasi jika menderita asam urat:
Anda juga sebaiknya menghindari mengonsumsi bir dan minuman keras dan membatasi karbohidrat olahan seperti roti putih dan makanan yang terbuat dari tepung putih.
Mengurangi asupan lemak jenuh yang ditemukan dalam makanan seperti mentega, keju berlemak penuh, mentega, dan minyak sawit juga dapat membantu.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, berikut adalah beberapa gejala asam urat paling umum:
Asam urat biasanya terjadi pada satu sendi yang dipicu oleh makanan tertentu dan alkohol sebagaimana telah dijelaskan di atas.
Selain itu mengonsumsi obat-obatan tertentu, trauma fisik, atau menderita penyakit tertentu juga termasuk faktor yang bisa menyebabkan asam urat.
/tren/read/2025/02/28/073000865/penderita-asam-urat-tidak-boleh-makanan-apa-berikut-7-daftarnya