KOMPAS.com - Kemampuan untuk mengalami dan mengekspresikan emosi, bisa jadi hal yang penting daripada yang mungkin Anda sadari.
Sebagai respons yang dirasakan terhadap situasi tertentu, emosi memainkan peran dalam reaksi Anda. Saat Anda selaras dengan mereka, Anda memiliki akses ke pengetahuan penting yang membantu:
Mengontrol emosi juga dapat memiliki peran yang membantu dalam kehidupan sehari-hari Anda, mereka dapat mempengaruhi kesehatan emosional dan hubungan interpersonal Anda ketika mereka mulai merasa di luar kendali.
Cara mengontrol emosi
Dilansir dari Healthline, (28/4/2020), ada 11 cara untuk mengontrol emosi di dalam diri maupun pikiran Anda.
1. Melihat dampak dari emosi
Emosi yang intens tidak semuanya buruk.
Emosi membuat hidup kita menarik, unik, dan bersemangat. Perasaan yang kuat dapat menandakan bahwa kita merangkul kehidupan sepenuhnya, bahwa kita tidak menekan reaksi alami kita.
Sangat normal untuk mengalami kebanjiran emosi sesekali yakni, ketika sesuatu yang luar biasa terjadi, ketika sesuatu yang buruk terjadi, atau ketika Anda merasa kehilangan.
2. Mengelola emosi
Anda tidak dapat mengontrol emosi Anda dengan menelepon. Tapi bayangkan, sejenak, bahwa Anda bisa mengelola emosi dengan cara ini.
Anda tidak ingin membiarkannya berjalan maksimal sepanjang waktu. Anda juga tidak ingin mematikannya sepenuhnya.
3. Identifikasi apa yang Anda rasakan
Meluangkan waktu sejenak untuk introspeksi tentang suasana hati Anda dapat membantu Anda mulai mendapatkan kembali kendali.
4. Terima emosi Anda, semuanya
Jika Anda mencoba untuk menjadi lebih baik dalam mengelola emosi, Anda dapat mencoba mengecilkan perasaan Anda untuk diri sendiri.
Menerima emosi saat mereka datang membantu Anda merasa lebih nyaman dengannya. Meningkatkan kenyamanan Anda di sekitar emosi yang intens memungkinkan Anda untuk merasakannya sepenuhnya tanpa bereaksi dengan cara yang ekstrem dan tidak membantu.
5. Buat jurnal suasana hati
Menulis (atau mengetik) perasaan Anda dan respons yang dipicunya dapat membantu Anda menemukan pola yang mengganggu.
Penjurnalan memberikan manfaat paling besar ketika Anda melakukannya setiap hari. Simpan jurnal Anda dan catat emosi atau perasaan yang intens saat itu terjadi. Coba perhatikan apa yang menjadi pemicu dan reaksi Anda.
6. Tarik napas dalam-dalam
Memperlambat dan memperhatikan napas Anda tidak akan membuat emosi hilang.
Namun, latihan pernapasan dalam dapat membantu Anda membumi dan mundur selangkah dari kilasan emosi pertama yang intens dan reaksi ekstrem apa pun yang ingin Anda hindari.
7. Tahu kapan harus mengekspresikan diri
Ada waktu dan tempat untuk segalanya, termasuk emosi yang intens. Menangis tak terkendali adalah respons yang cukup umum untuk kehilangan orang yang dicintai, misalnya. Berteriak ke bantal, bahkan meninjunya, dapat membantu Anda meredakan kemarahan dan ketegangan setelah dicampakkan.
Namun, situasi lain memerlukan pengekangan. Tidak peduli seberapa frustrasi Anda, meneriaki atasan Anda karena tindakan disipliner yang tidak adil tidak akan membantu.
Berhati-hati dengan lingkungan dan situasi Anda dapat membantu Anda belajar kapan boleh membiarkan perasaan keluar dan kapan Anda mungkin ingin duduk bersama mereka untuk saat ini.
8. Beri diri Anda ruang
Menjauhkan diri dari perasaan yang intens dapat membantu Anda memastikan bahwa Anda bereaksi terhadapnya dengan cara yang wajar.
9. Cobalah meditasi
Meditasi dapat membantu Anda meningkatkan kesadaran akan semua perasaan dan pengalaman.
Saat Anda bermeditasi, Anda mengajari diri Anda sendiri untuk duduk dengan perasaan itu, memperhatikannya tanpa menghakimi diri sendiri atau berusaha mengubahnya atau membuatnya pergi.
10. Coba mengurangi stres
Ketika Anda memiliki banyak masalah dan stres, mengelola emosi Anda bisa menjadi lebih sulit. Bahkan orang-orang yang pada umumnya dapat mengendalikan emosinya dengan baik mungkin merasa lebih sulit pada saat ketegangan dan stres tinggi.
Mengurangi stres, atau menemukan cara yang lebih bermanfaat untuk mengelolanya, dapat membantu emosi Anda menjadi lebih terkendali.
11. Bicaralah dengan terapis
Jika emosi Anda terus terasa berlebihan, mungkin inilah saatnya untuk mencari dukungan profesional.
Disregulasi emosional jangka panjang atau persisten dan perubahan suasana hati terkait dengan kondisi kesehatan mental tertentu, termasuk gangguan kepribadian ambang dan gangguan bipolar.
Kesulitan mengendalikan emosi juga dapat berhubungan dengan trauma, masalah keluarga, atau masalah mendasar lainnya.
/tren/read/2022/01/24/113000365/11-tips-mengontrol-emosi-agar-lebih-bijak-dalam-bertindak