KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) memiliki salah satu alat utama sistem persenjataan (alutsista) canggih, yakni helikopter serbu AH-64E Apache.
Helikopter AH-64E Apache adalah tipe helikopter militer dari jenis penyerbu/penggempur yang bisa diterbangkan dalam berbagai keadaan cuaca.
Helikopter ini bisa membawa gabungan persenjataan lain seperti AGM-114 Hellfire dan pod roket Hydra 70 di empat hard point pada pangkal sayap.
Lebih lengkap mengenai helikopter serbu AH-64E Apache, berikut ulasannya:
Spesifikasi helikopter serbu AH-64E Apache
Dilansir dari laman Dinas Kelaiakan Angkatan Darat, dislaik-tniad.mil.id, helikopter serbu AH-64E Apache memiliki kemampuan lebih dibanding Apache model sebelumnya, AH-64D.
Sebagai informasi, Singapura terlebih dahulu melengkapi angkatan bersenjatanya dengan 20 unit AH-64D Apache Longbow sejak tahun 2006.
Sejatinya, AH-64E adalah seri AH-64D Apache Longbow Block III, yang kemudian oleh Boeing diberi kode sebagai AH-64E Apache Guardian, dan dirilis perdana pada 2012.
Salah satu yang paling menonjol dari AH-64E Apache Guardian adalah adopsi mesin baru, yakni menggunakan sepasang mesin T700-GE-701D dari General Electric, yang mempunyai kekuatan lebih besar dari mesin AH-64D, yakni 1.994 shp (1.487 kw).
Transmisi mesin pun diubah menjadi coupe dengan tenaga ekstra. Alhasil, kecepatan maksimum AH-64E bisa mencapai 300 kilomeer per jam, sementara AH-64D kecepatan maskimumnya 293 kilometer per jam.
Meningkatnya kecepatan pada AH-64E juga berkat penggunaan material komposit baru pada baling-baling. Pada AH-64E, Boeing menyematkan sistem datalink MUM-TX lansiran L-3 Communications.
Keunggulan dari datalink ini memungkinkan awak helikopter untuk dapat mengendalikan drone (UAV) lewat frekuensi C, D, L, dan Ku-band.
Selain itu, Boeing juga melakukan perbaikan pada elemen landing gear.
AH-64E Apache adalah tipe helikopter militer dari jenis penyerbu atau penggempur yang bisa diterbangkan dalam berbagai keadaan cuaca.
Helikopter serbu ini dikendalikan oleh dua orang crew dan persenjataan utamanya terdiri dari sebuah senapan mesin M230 kaliber 30 mm yang terletak di bawah hidung AH-64 Apache.
Gabungan persenjataan
Helikopter ini juga bisa membawa gabungan persenjataan lain seperti AGM-114 Hellfire dan pod roket Hydra 70 di empat hard point pada pangkal sayap.
AH-64E Apache merupakan helikopter penyerang utama bagi Angkatan Darat Amerika Serikat, dan pengganti helikopter serbu AH-1 Cobra.
Helikopter AH-64E Apache telah teruji dalam mengemban tugas di berbagai medan operasi di belahan dunia.
Helikopter serang Apache ini dilengkapi dengan berbagai teknologi sistem senjata yang modern sehingga dapat mengidentifikasi musuh (terutama tank) pada jarak yang jauh tanpa terdeteksi oleh musuh.
Persenjataan dan peluru kendali yang diusungnya pun memiliki daya jangkau yang jauh melebihi daya jangkau tembakan tank musuh (T72).
Berdasarkan pertimbangan yang matang, TNI AD dalam program modernisasi persenjataannya memilih untuk membeli helikopter serang Apache untuk dioperasikan oleh Satuan Penerbangan Angkatan Darat.
Helikopter serang adalah helikopter yang dirancang dan dibuat secara khusus serta dilengkapi dengan sistem persenjataan sehingga mampu menyerang, mengikat dan menghancurkan musuh atau sasaran di darat.
Helikopter AH-64E Apache adalah helikopter yang berfungsi sepenuhnya sebagai helikopter serang (attack helicopter), dengan kemampuan sesuai peruntukannya.
Helikopter ini memiliki daya angkut yang besar untuk mengusung berbagai macam persenjataan dengan teknologi mutakhir.
Persenjataan yang mampu diusungnya yaitu Kanon M230, Roket Hydra 70 (FFAR), peluru kendali AGM-114 Hellfire, AIM-92 Stinger dan AIM-9 Sidewinder.
Menggunakan teknologi mutakhir, salah satunya radarnya
Selain itu, helikopter Apache telah menggunakan teknologi Avionics yang termutakhir seperti radar Longbow dan MTADS.
Radar Longbow adalah sistem radar yang dipasang di atas baling-baling utama helikopter apache yang terdiri dari perangkat AN/APG-78 Fire Control Radar (Radar Kendali Tembak) dan AN/APR- 48 Radar Frequency Inferometer (Radar Identifikasi Frekuensi).
Kedua perangkat tersebut akan memberikan masukan bagi sistem MTADS dalam memberikan informasi tentang sasaran dan pasukan kawan.
Selain itu, perangkat ini dilengkapi dengan pendeteksi infra merah dari sumber luar untuk menghindari ancaman tembakan rudal darat-udara dan udara-udara.
Deteksi radar hingga 10 kilometer
Kemampuan deteksi radar ini dapat mencapai 10 kilometer pada kondisi yang cerah.
Radar akan mendeteksi pesawat terbang, helikopter, senjata, rudal darat-udara, tank, dan kendaraan lainnya.
MTADS atau Multi Target Acquisition and Designation System adalah bagian dari sistem senjata yang bertugas mencari dan mengenali sasaran serta memberikan informasi untuk pilot di kokpit.
Angkatan bersenjata dari berbagai negara telah menggunakan helikopter Apache sebagai unsur helikopter serang mereka karena berbagai fitur andalan di atas serta kiprahnya dalam pertempuran di Afganistan, Irak, dan Kosovo.
Di antaranya, United States Army, Israel Air Force, Royal Netherlands Air Force, Japan Ground Self-Defense Force, Yunani, Kuwait, Arab Saudi, Singapura, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Inggris.
/tren/read/2022/01/12/193000365/spesifikasi-helikopter-serbu-ah-64e-apache-milik-tni-ad-dibekali