优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Kartini dan Sekolah Kartini, Impian Wanita Pribumi dan Utang Rasa Pemerintah Belanda

Setelah itu, fase hidup Kartini tak jauh berbeda dari anak-anak wanita seusianya, yaitu menjalani pingitan ketat, berada di dalam rumah. 

Namun, meski tubuhnya tersekat dinding dan pintu kayu, ruang geraknya terkotak di sebuah bangunan bernama rumah, otak Kartini melanglang buana hingga ke Eropa. 

Pikirannya berjalan-jalan menyeberangi benua. Belajar tentang kehidupan bangsa Eropa, tentang pendidikan yang bisa dicicipi wanita-wanita muda seusianya, tentang kesempatan-kesempatan untuk setara yang ia sendiri belum bisa mendapatkannya.

Lewat pengetahuan berbahasa Belanda yang ia dapatkan ketika bersekolah di ELS, Kartini menjalin banyak tautan korespondensi dengan teman-teman wanitanya yang bermukim di Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon dan Estelle Zeehandelaar.

Keluhan-keluhan Kartini

Surat-surat Kartini kepada sahabatnya lebih banyak berisi keluhan. Tentang mengapa wanita pribumi harus menjalani pingitan dan tak bisa setara dalam hal menempuh ilmu seperti anak laki-laki, atau tentang mengapa harus ada poligami yang menempatkan wanita dalam ketidakadilan.

Keresahan Kartini makin membuncah tatkala ia menemukan lembar-lembar karya sastra yang semakin mematangkan otak dan gagasan-gagasan yang mengalir dari dalamnya.

Buku Louis Coperus, Multatuli, Van Eeden, dan Augusta De Witt dilahapnya tanpa ampun. Bahkan, konon, Surat-Surat Cinta milik Multatuli dibacanya hingga berulang-ulang kali.

Impian Kartini

Rosa Abendanon atau Rosa Manuela yang adalah istri dari Abendanon, pejabat Dinas Pendidikan Belanda, adalah salah seorang teman yang paling mendukung gagasan-gagasan Kartini.

Rosa-lah yang pertama kali tertarik dengan gagasan Kartini yang ingin mendirikan sekolah kejuruan untuk perempuan pribumi. 

Kartini yang sempat memiliki impian melanjutkan sekolah ke Belanda tetapi gagal ini, pada akhirnya tetap tinggal di Jepara.

Untunglah gayung bersambut, gagasannya untuk mendirikan sekolah dan menjadi guru direspons hangat oleh suaminya, KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang menikahinya pada tahun 1903.

Kartini pun mendirikan sekolah wanita yang terletak di sebelah timur pintu gerbang kompeks kantor Kabupaten Rembang.

Profesi impiannya ini sayang tak bisa digelutinya lama. Setahun setelah menikah, Kartini melahirkan anak satu-satunya, Soesalit Djojoadhiningrat.

Penyesalan dan balas budi 

Kepergian Kartini menimbulkan banyak gejolak di hati Rosa dan teman-teman wanita Kartini yang lainnya.

Terutama Rosa, yang akhirnya menelan penyesalan lantaran pernah menghalang-halangi rencana Kartini menempuh pendidikan ke Belanda karena ia tak mau aroma Jawa yang ada pada diri Kartini luntur.

Untuk menebus penyesalan, Rosa mengumpulkan mimpi dan gagasan-gagasan Kartini yang tercetak dalam lembaran-lembaran surat menjadi sebuah buku berjudul Door Duisternist Tot Licht, buku yang akhirnya kita kenal dengan tajuk Habis Gelap Terbitlah Terang.

Tak disangka, buku ini memantik banyak gagasan di Negeri Kincir Angin. Hingga Ratu Belanda sendiri yang kemudian menunjuk Abendanon untuk membentuk pendidikan perempuan pribumi di Hindia Belanda.

Hal ini tertuang dalam makalah milik Retnaningtyas Dwi Hapsari yang berjudul Sekolah Kartini dan Van Deventer: Pelopor Sekolah Perempuan di Semarang Pada Masa Kolonial.

Terwujudnya gagasan Kartini

Tepat pada tanggal 1 Februari 1912, terbentuklah Yayasan Kartini, yang akhirnya diresmikan pada 22 Februari di tahun yang sama.

Deventer, yang adalah pembaca setia buku kumpulan surat-surat Kartini, terpilih menjadi ketua yayasan.

Tak menunggu waktu lama, ia dan istrinya segera menepi ke Hindia Belanda dan mendirikan Sekolah Kartini yang pertama yaitu di Semarang, tepat pada tahun 1913.

Kemudian, disusul pendirian Sekolah Kartini di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon, juga wilayah-wilayah lainnya.

Sekolah wanita yang berada di bawah payung Yayasan Kartini ini mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu.

Dari yang awalnya dibuka hanya untuk kalangan priyayi dengan guru-guru dari kalangan asing menjadi sekolah yang terbuka lebar untuk siapa saja, termasuk rakyat biasa.

Warisan Kartini ini masih ada hingga kini. Lestari, sama seperti ide dan gagasan-gagasannya. 

Agaknya, jika ingin berbicara soal gagasan dan impian wanita, Kartini sudah merumuskannya dalam satu kalimat sederhana, "Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi."  

Selamat Hari Kartini untuk semua wanita Nusantara....

/tren/read/2021/04/21/083000865/kartini-dan-sekolah-kartini-impian-wanita-pribumi-dan-utang-rasa-pemerintah

Terkini Lainnya

Minum Kopi Saat Hamil, Amankah? Begini Kata Dokter Kandungan...

Minum Kopi Saat Hamil, Amankah? Begini Kata Dokter Kandungan...

Tren
Dokter Urologi Beberkan Penyebab Batu Ginjal, Ini Langkah Pencegahannya

Dokter Urologi Beberkan Penyebab Batu Ginjal, Ini Langkah Pencegahannya

Tren
Mengenang Pesan Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Wafat: Perdamaian di Gaza

Mengenang Pesan Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Wafat: Perdamaian di Gaza

Tren
Pendaftaran UMPTKIN 2025 Dibuka, Berikut Syarat, Jadwal, dan Cara Daftarnya

Pendaftaran UMPTKIN 2025 Dibuka, Berikut Syarat, Jadwal, dan Cara Daftarnya

Tren
Kronologi Pria WN Ghana Ngamuk di Kalibata City, Lukai 2 Orang

Kronologi Pria WN Ghana Ngamuk di Kalibata City, Lukai 2 Orang

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita di Pekanbaru, Bolehkah Debt Collector Menyita Paksa Barang Debitur?

Berkaca dari Kasus Wanita di Pekanbaru, Bolehkah Debt Collector Menyita Paksa Barang Debitur?

Tren
Cara Cetak Kartu UTBK 2025, Ini Ketentuan Kertasnya

Cara Cetak Kartu UTBK 2025, Ini Ketentuan Kertasnya

Tren
Analisis Gempa M 5,6 Sukabumi Hari Ini, Termasuk Gempa Bumi Dangkal

Analisis Gempa M 5,6 Sukabumi Hari Ini, Termasuk Gempa Bumi Dangkal

Tren
Tiga Ensiklik yang Diterbitkan Paus Fransiskus, Apa Saja Pesan di Dalamnya?

Tiga Ensiklik yang Diterbitkan Paus Fransiskus, Apa Saja Pesan di Dalamnya?

Tren
Kronologi Mahasiswa Indonesia Ditahan Imigrasi AS, Visa Tiba-tiba Dicabut

Kronologi Mahasiswa Indonesia Ditahan Imigrasi AS, Visa Tiba-tiba Dicabut

Tren
Kronologi Perseteruan Ahmad Dhani Plesetkan Nama Rayen Pono

Kronologi Perseteruan Ahmad Dhani Plesetkan Nama Rayen Pono

Tren
Profil Kardinal Kevin Farrell, Pemimpin Sementara Vatikan Usai Paus Fransiskus Meninggal

Profil Kardinal Kevin Farrell, Pemimpin Sementara Vatikan Usai Paus Fransiskus Meninggal

Tren
Nyaris Celaka, Pesawat Delta Air Lines Berisi 282 Penumpang Terbakar Sebelum Lepas Landas di Orlando

Nyaris Celaka, Pesawat Delta Air Lines Berisi 282 Penumpang Terbakar Sebelum Lepas Landas di Orlando

Tren
Cara Daftar UM-PTKIN 2025 yang Dibuka Mulai 22 April hingga 28 Mei

Cara Daftar UM-PTKIN 2025 yang Dibuka Mulai 22 April hingga 28 Mei

Tren
Ilmuwan Ungkap Penyebab Rotasi Bumi Berubah dalam 2 Dekade Terakhir

Ilmuwan Ungkap Penyebab Rotasi Bumi Berubah dalam 2 Dekade Terakhir

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke