Selain itu, upaya pengendalian juga dilakukan dengan cara menjaga kebersihan pribadi, pembatasan pertemuan publik, dan penggunaan desinfektan yang belum merata.
Baca juga: Christmas Truce, Gencatan Senjata Saat Natal Perang Dunia I
Pada musim panas 1919, pandemi mulai mereda. Hal ini bukan berkat peran obat, tetapi mereka yang terinfeksi telah membentuk kekebalan atau meninggal.
Kematian paling tinggi akibat Flu Spanyol terjadi pada kelompok usia belia, yaitu yang berusia kurang dari 5 tahun.
Tingkat kematian yang tinggi juga terjadi pada anak muda yang sehat, dengan kelompok usia 20-40 tahun. Itulah mengapa, banyak prajurit Perang Dunia I yang menjadi korban.
Bahkan faktanya, lebih banyak tentara AS yang meninggal karena Flu Spanyol daripada yang tewas dalam pertempuran selama Perang Duni I.
Baca juga: Jumlah Korban Perang Dunia II Lebih dari 60 Juta Jiwa
Korban tewas akibat flu Spanyol diperkirakan antara 20 juta hingga 50 juta dari seluruh dunia,
Perkiraan lain bahkan mencapai 100 juta korban, atau sekitar 3 persen dari populasi dunia saat itu.
Jumlah pasti korban Flu Spanyol tidak diketahui, karena kurangnya fasilitas rekam medis saat itu.
Namun yang pasti, hanya sedikit wilayah di dunia saat itu yang tidak tersentuh Flu Spanyol.
Flu Spanyol juga sampai ke Indonesia, yang saat itu masih di bawah jajahan Belanda. Korban di Indonesia akibat Flu Spanyol diperkirakan mencapai 1,5 juta jiwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.