Hal ini sangat mungkin, karena sepanjang hidupnya, Imam Hambali belajar kepada ratusan ulama dari berbagai negeri, mulai dari Mekkah, Kufah, Baghdad, Yaman, dan masih banyak lainnya.
Baca juga: Khalid bin Walid, Sahabat Nabi yang Dijuluki Pedang Allah
Imam Hambali dikenal dengan karya tulis kitabnya yang bertajuk al-Musnad al-Kabir, yang ditulis pada sekitar tahun 227 H atau 841 Masehi.
Karya terbesar Imam Hambali ini termasuk dalam salah satu kitab hadis Nabi yang terkenal dan kedudukannya menempati posisi yang diutamakan serta dijadikan induk rujukan bagi kitab-kitab lain.
Disebutkan bahwa ada kurang lebih 40.000 hadis yang ditulis sesuai urutan nama para sahabat Nabi Muhammad.
Kitab Musnad terdiri dari 18 bagian. Bagian awal mengisahkan tentang sepuluh sahabat yang dijanjikan masuk surga dan ditutup dengan sahabat Nabi yang perempuan.
Adapun beberapa karya tulis lain yang dihasilkan Imam Hambali adalah sebagai berikut:
Baca juga: Abu Ubaidah bin Jarrah, Sahabat Nabi yang Dijuluki Kepercayaan Umat
Imam Hambali mengembangkan Mazhab Hambali, yang pinsip-prinsip dasarnya hampir sama dengan Mazhab Syafi'i.
Hal itu karena Imam Hambali memang berguru pada Imam Syafi'i. Mazhab Hambali pertama kali berkembang di Bagdad, Irak.
Namun, mazhab ini tidak begitu berkembang luas, karena Imam Hambali begitu tegas dalam berpegang teguh pada riwayat dan tidak mau berfatwa jika tidak berlandaskan Alquran dan hadis marfuk.
Kendati demikian, mazhab ini pernah mendapatkan kedudukan istimewa di kalangan masyarakat Arab Saudi.
Imam Hambali wafat pada 2 Agustus 855 di Bagdad, Irak. Berdasarkan sejarah, pemakamannya dihadiri oleh ratusan ribu orang.
Makamnya berada di lokasi kuil Imam Ahmad bin Hanbal di Distrik Ar-Rusafa.
Referensi: