Pembangunan Tembok Pemisah Israel sudah direncanakan sejak November 2000, selama negosiasi perdamaian Israel-Palestina di Washington berlangsung.
Perdana Menteri Ehud Barak kemudian menyetujui pembiayaan pembangunan sebuah pagar pemisah sepanjang 74 kilometer antara wilayah Wadi Ara dan Latrun.
Namun, pengimplementasian perencanaan pembangunan tembok pemisah ini baru dilakukan pada 14 April 2002, ketika Kabinet Perdana Menteri Ariel Sharon memutuskan untuk membangun penghalang permanan di wilayah Jahitan.
Lalu, pada 23 Juni 2002, pengerjaan pembangunan Tembok Pemisah Israel dilaksanakan dan selesai pada 2005.
Dengan total panjang mencapai 708 kilometer dan tinggi mencapai 9 meter, Tembok Pemisah Israel ini telah mengisolasi sekitar 9 persen wilayah Palestina dan sekitar 25.000 warga Palestina.
Kenapa Israel membangun Tembok Pemisah?
Tujuan Israel membangun Tembok Pemisah adalah menanggulangi adanya ancaman bom bunuh diri di daerah Palestina.
Sejak 1989, Palestina kerap menyerukan aksi bom bunuh diri untuk melawan Israel.
Lalu, pada 1994, gelombang bom bunuh diri yang untuk pertama kalinya dilakukan untuk membunuh warga sipil di Israel.
Peristiwa gelombang bunuh diri memuncak pada 2002, pada saat Intifada Kedua.
Sebab, ada seorang Palestina yang melakukan aksi bom bunuh diri di kota tepi pantai Israel.
Aksi ini menewaskan seorang gadis Israel dan delapan orang lainnya luka-luka.
Menurut polisi Israel, pengebomnya meledakkan diri sendiri di sebuah restoran di Kota Herzliya, sebelah utara Tel Aviv, Israel.
Banyaknya aksi bom bunuh diri yang dilakukan Palestina inilah yang kemudian mendorong Israel membangun tembok pemisah.
Sejak Tembok Pemisah Israel dibangun, jumlah bom bunuh diri mengalami penurunan dari 73 antara tahun 2000-2003 menjadi 12 antara Agustus 2003 dan akhir tahun 2006.
Selain itu, pihak berwenang juga mengatakan bahwa tembok pemisah ini dirancang untuk mencegah penyerang menyebrang ke Israel dari Tepi Barat.
Kontroversi
Tembok Pemisah Israel menuai kritik dari warga Palestina, kelompok HAM, dan anggota komunitas internasional.
Menurut mereka, tujuan Israel membangun tembok ini bukan untuk melindungi diri, melainkan sebagai dalih untuk mencaplok tanah Palestina.
Sebab, tembok ini dibangun hampir mengelilingi beberapa kota di Palestina. Sekitar 20 persen mengikuti garis gencatan senjata.
Selain itu, sekitar 13,5 persen tembok ini mengitari wilayah Tepi Barat.
Pembangunan tembok ini juga dituduh bertujuan untuk memperlemah proses perdamaian antara Israel dan Palestina dengan cara sepihak atau de facto.
Namun, Mahkamah Internasional menyatakan bahwa dalam kasus yang terjadi, di mana banyak terjadi aksi bom bunuh diri yang berdampak bagi Israel, membangun sebuah tembok pemisah adalah hal yang sah-sah saja.
Referensi:
/stori/read/2023/10/14/180000079/tembok-pemisah-israel-dibangun-setinggi-9-meter