优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Kekaisaran Mongol, Kekaisaran Terbesar Kedua dalam Sejarah

Pada puncak kejayaannya, wilayah kekuasaan kekaisaran ini mencapai 33 juta kilometer dengan penduduk sebanyak 100 juta jiwa.

Sepanjang sejarah, hanya Britania Raya yang mampu mengungguli pencapaian tersebut.

Kekaisaran Mongol didirikan oleh Genghis Khan pada 1206.

Puncak kejayaan kekaisaran ini dapat dicapai pada masa pemerintahan Kubilai Khan, yang berkuasa antara 1260-1294.

Sejarah berdirinya Kekaisaran Mongol

Pada mulanya, bangsa Mongolia terdiri dari suku-suku nomaden yang menggembala ternak.

Suku-suku ini berpindah mengikuti musim dan tinggal di tenda-tenda sementara.

Di saat yang sama, mereka juga kerap berselisih karena satu dan lain hal.

Genghis Khan, yang lahir dalam kemiskinan, berusaha keras hingga akhirnya menjadi komandan militer untuk Toghril, Kepala Suku Kerait.

Berawal dari situlah, ia mulai memperluas kekuasaannya melalui diplomasi ataupun peperangan.

Setelah berhasil menyatukan suku-suku nomaden di bawah kepemimpinannya, Genghis Khan mendirikan Kekaisaran Mongol pada 1206.

Perkembangan Kekaisaran Mongol

Di bawah kekuasaan Genghis Khan dan keturunannya, Kekaisaran Mongol mampu berkembang pesat dalam waktu cukup singkat.

Awal pemerintahannya telah dipenuhi dengan ekspedisi penaklukan wilayah ke segala arah, dimulai dari Dinasti Xia Barat di China bagian utara dan Kerajaan Khawarizmi di Persia.

Pasukan Mongol yang terdiri dari penunggang kuda dan pemanah pun terbukti tidak terbendung di wilayah lainnya.

Mereka berhasil mengalahkan pasukan Iran, Rusia, Eropa Timur, China, dan beberapa negeri lainnya.

Bermula dari Mongolia di Asia Timur, kekuasaan kekaisaran ini akhirnya membentang hingga Eropa Timur dan sebagian Eropa Tengah ke Laut Jepang, Arktik, anak Benua India, Asia Tenggara Daratan, dataran tinggi Iran, Levant, Pegunungan Carpathia dan ke perbatasan Eropa Utara.

Masa kejayaan Kekaisaran Mongol

Kekaisaran Mongol mencapai puncak kejayaannya ketika diperintah oleh Kubilai Khan (1260-1294).

Kubilai Khan bahkan telah membangun reputasi sebagai penakluk hebat sejak sebelum naik takhta menjadi kaisar.

Setelah berkuasa, ia aktif membangun sarana pendidikan, melakukan ekspansi wilayah, mengeluarkan uang kertas, serta mendukung berbagai kebijakan yang merangsang pertumbuhan ekonomi kekaisaran.

Para pedagang dari China pun dapat berdagang hingga ke Eropa dengan aman.

Meski tidak terkenal karena keajaiban arsitekturnya, Kekaisaran Mongol memberikan kontribusi yang besar bagi kebudayaan dunia dengan menghubungkan dunia Timur dan Barat.

Beberapa cara yang dilakukan adalah dengan melalui perluasan rute perdagangan, hubungan diplomatik, dan aktivitas penjelajahan dari Eurasia ke Timur Jauh.

Kubilai Khan bahkan memercayakan jabatan tinggi di istananya kepada penjelajah asal Italia, Marco Polo.

Marco Polo menjadi pegawai kekaisaran Mongol selama 16 tahun, hingga dirinya kembali ke Venesia pada 1291.

Pada masa pemerintahannya, berbagai invasi ke negeri-negeri Asia Timur dan Tenggara yang telah dimulai sebelum ia naik takhta juga terus digalakkan.

Praktik ekspansi wilayah tersebut berhasil memperluas wilayah Kekaisaran Mongol secara signifikan.

Akan tetapi, beberapa kampanye militernya juga menemui kegagalan. Misalnya seperti serangan ke Jepang, Jawa (Indonesia), Mesir, dan sejumlah negara di Eropa.

Di samping memajukan Kekaisaran Mongol, Kubilai Khan juga mewujudkan mimpinya, yaitu menjadi kaisar China.

Pada 1271, Kubilai Khan secara resmi menyatakan berdirinya Dinasti Yuan dengan gaya tradisional China dan memindahkan ibu kotanya ke Beijing.

Ia pun berhasil menaklukkan Dinasti Song pada 1279 dan menjadi bangsa asing (non-Han) pertama yang menyatukan seluruh China.

Kaisar Kekaisaran Mongol

  • Genghis Khan (1206-1227)
  • Ogadai Khan (1227-1241)
  • Guyuk Khan (1241-1251)
  • Mongke Khan (1251-1259)
  • Kubilai Khan (1260-1294)
  • Temur Oljeytu (1294-1307)
  • Qayshan Guluk (1307-1311)
  • Ayurparibhadra Buyantu (1311-1320)
  • Suddhipala gegen (1320-1323)
  • Yesun Temur (1323-1328)
  • Arigaba (1328)
  • Jijaghatu Toq-Temur (1328-1329)
  • Qushila Qutuqtu (1329-1332)
  • Irinjipal (1332)
  • Toghan Temur (1332-1368)

Keruntuhan Kekaisaran Mongol

Setelah kematian Genghis Khan, Kekaisaran Mongol pada dasarnya terbagi menjadi empat khanat atau kerajaan, yaitu Dinasti Yuan (China), Ilkhanate (Persia), Kekhanan Chagatai (Asia Tengah), dan Golden Horde (Rusia).

Masing-masing kerajaan yang diperintah oleh keturunan Genghis Khan ini memiliki kepentingan dan musuh sendiri.

Perselisihan dan perpecahan inilah yang menjadi salah satu sebab keruntuhnya Kekaisaran Mongol.

Pada akhirnya, wilayah Ilkhanate dan Kekhanan Chagatai diambil alih oleh pendiri Kekaisaran Timurid.

Sedangkan di China sendiri, Dinasti Yuan berhasil dikalahkan oleh Dinasti Ming.

Penguasa Dinasti kemudian melakukan upaya balas dendam dengan menghancurkan ibu kota Kekaisaran Mongol beserta hartanya.

/stori/read/2021/08/02/120000179/kekaisaran-mongol-kekaisaran-terbesar-kedua-dalam-sejarah

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke