Berikut bagan metagenesis tumbuhan lumut!
Fase Gametofit
Protonema
Metagenesis tumbuhan lumut diawali dengan spora. Pada kondisi yang tidak menguntungkan, spora akan tetap dalam kondisinya sehingga lumut bisa bertahan dalam lingkungan ekstrim.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, dalam lingkungan yang menguntungkan, spora akan menjadi benang hijau bercabang atau protonema. Protonema mengandung banyak klorofil dan hormon pertumbuhan.
Protonema kemudian akan tumbuh menjadi tanaman lumut dan mengembangkan generasi gametofit berupa gamet jantan dan betina yang disebut dengan anteridium dan arkegonium.
Anteridium
Anteridium adalah pucuk tanaman lumut yang merupakan gamet jantan. Anteridium kemudian menghasilkan beberapa sel sperma yang motil atau bisa bergerak karena dilengkapi dengan alat gerak berupa flagela.
Arkegonium
Arkegonium adalah pucuk tanaman lumut yang merupakan gamet betina. Arkegonium kemudian menghasilkan satu sel telut yang tidak motil.
Fase sporofit
Zigot
Sel sperma kemudian dapat berenang menuju arkegonium dengan bantuan air. inilah mengapa, lumut membutuhkan air untuk bereproduksi.
Sel sperma kemudian akan bertemu dan sel telur dan terjadilah pembuahan. Pembuahan tersebut kemudian akan menghasilkan zigot dan memulai fase sporofit tanaman lumut.
Sporangium
Zigot kemudian akan membelah secara mitosis dan menghasilkan sporangium. Dilansir dari Biology LibreTexts, sporangium berisi sel induk spora yang disegel oleh operkulum dan ditutup dengan kaliptra.
Spora
Sel induk spora dalam sporangium kemudian akan membelah secara meiosis dan menghasilkan sel haploid. Operkulum dan kaliptra kemudian akan membuka dan melepaskan spora.
Dilansir dari Lumen Learning, pelepasan spora haploid dari sporangium yang berkembang pada sporofit kemudian akan memulai kembali metagenesis pada lumut.
/skola/read/2022/01/05/113902969/metagenesis-tumbuhan-lumut