Laut dapat diklasifikasikan berdasarkan proses terjadinya, letaknya, dan kedalaman lautnya.
Dirangkum dari Dinamika Hidrosfer (2018), berikut klasifikasi laut:
Laut berdasarkan proses terjadinya
Berdasarkan proses terjadinya, laut bisa dibagi menjadi:
Laut ingresi
Laut yang terbentuk karena bagian dasarnya mengalami penurunan. Dasar laut turun akibat adanya tekanan vertikal dari dalam bumi (endogen) yang menimbulkan patahan. Tekanan ini menyebabkan laut semakin dalam.
Laut regresi
Laut yang mengalami penyempitan atau pengangkatan daratan yang luas. Terbentuk pada zaman dilluvium (pleistosen).
Temperatur bumi yang dingin mengakibatkan air laut membeku dan permukaan air laut turun sampai 60 meter. Keadaan ini menyebabkan beberapa perubahan bentuk permukaan bumi.
Laut transgresi
Laut yang mengalami kenaikan permukaan laut atau penurunan daratan secara perlahan sehingga bertambah luas.
Proses ini terjadi pada masa glasial. Es di kutub mencair karena temperatur bumi semakin meningkat.
Pencairan es ini menyebabkan air laut naik dan bagian daratan yang rendah tergenang. Pada saat itu sebagian besar permukaan laut dunia mengalami kenaikan 70 meter.
Laut berdasarkan kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, laut dibedakan menjadi:
Berada di antara garis air laut pasang dan garis air laut surut. Pada saat surut, zona ini menjadi daratan.
Laut dangkal dengan kedalaman antara 150 hingga 200 meter. Dapat ditembus sinar matahari sehingga kaya akan kehidupan.
Kedalaman 200 - 2.500 meter dengan lereng curam. Tidak ditembus sinar matahari, hanya beberapa hewan laut yang hidup di zona ini.
Laut dalam dengan kedalaman lebih dari 2.500 meter. Temperaturnya sangat dingin.
Kondisinya yang gelap membuat tidak ada tumbuhan yang mampu bertahan hidup. Hanya ada sedikit hewan laut yang mampu memancarkan sinar dari tubuhnya.
/skola/read/2020/04/12/140000269/klasifikasi-laut