KOMPAS.com - Meski tidak ada gerhana Matahari total di tahun 2025, namun tahun ini akan menghadirkan dua kali gerhana bulan dan berbagai pertunjukan spektakuler di langit malam.
“Kita harus menunggu hingga 2026 untuk gerhana matahari total berikutnya,” kata ilmuwan utama dari Planetary Society, Bruce Betts.
"Namun, langit 2025 tetap menjanjikan banyak momen luar biasa, mulai dari parade planet hingga supermoon yang memukau."
Berikut adalah panduan untuk menyaksikan fenomena langit yang menarik:
Baca juga: Apa Itu Fenomena Supermoon?
Tahun lalu, aktivitas matahari yang tinggi menciptakan aurora yang spektakuler di banyak tempat.
Para ahli memprediksi akan ada lebih banyak badai geomagnetik pada 2025, berkat siklus maksimum matahari yang sedang berlangsung.
Ikuti berita cuaca antariksa agar tidak melewatkan pemandangan aurora yang memukau.
Perseids di bulan Agustus dan Geminids di bulan Desember akan menjadi favorit banyak orang.
Hujan meteor yang lebih kecil seperti Lyrids (April), Orionids (Oktober), dan Leonids (November) juga patut diperhatikan.
Untuk melihat meteor dengan jelas, pilih lokasi yang gelap dan minim cahaya bulan. Hujan meteor terjadi ketika Bumi melewati sisa-sisa debu komet atau asteroid.
Baca juga: Malam Ini Puncak Hujan Meteor Quadrantid, Bagaimana Menyaksikannya?
Dengan fenomena langit yang penuh warna dan variasi, tahun 2025 adalah waktu yang tepat untuk mengangkat kepala dan menyaksikan keindahan kosmos. Pastikan untuk menyiapkan teleskop, aplikasi pelacak langit, dan waktu untuk menikmati momen-momen ini!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.