优游国际

KOMPAS.com - Sosok toksik atau beracun bukan hanya ada dalam hubungan antar manusia. Di dunia serangga, beberapa pejantan sengaja dibuat beracun untuk mengendalikan populasi spesies tersebut.

Para peneliti telah menciptakan metode biologis revolusioner untuk mengendalikan hama serangga dengan cara memperpendek usia serangga betina yang berperan penting dalam penularan penyakit. 

Metode yang disebut "Teknik Jantan Beracun" atau Toxic Male Technique (TMT) ini, memungkinkan pengendalian penyakit atau hama secara lebih cepat dan aman dibandingkan dengan pestisida tradisional.

Baca juga: 5 Cara Membasmi Serangga Kecil di Dapur dengan Bahan Alami

Membuat jantan beracun

Dilaporkan dalam Nature Communications pada 7 Januari, TMT dikembangkan oleh tim peneliti dari Applied BioSciences dan ARC Centre of Excellence in Synthetic Biology di Macquarie University. Teknik ini melibatkan rekayasa genetik pada serangga jantan agar menghasilkan protein racun dalam semen mereka yang secara spesifik menargetkan serangga betina. 

Ketika serangga jantan hasil modifikasi ini kawin, protein racun tersebut ditransfer, dan akan memperpendek umur betina secara signifikan dan mengurangi kemampuannya menyebarkan penyakit seperti malaria dan Zika.

Dampak pada Kesehatan Global dan Pertanian

Hama serangga menjadi ancaman serius bagi kesehatan global dan pertanian, menyebabkan ratusan ribu kematian, jutaan infeksi, dan kerugian triliunan dalam bentuk biaya kesehatan dan kerusakan tanaman setiap tahun.

Pada nyamuk seperti Aedes aegypti dan Anopheles gambiae, hanya betina yang menggigit dan menularkan penyakit seperti malaria, demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning.

Penggunaan pestisida saat ini semakin kurang efektif karena resistensi dan berdampak buruk pada spesies non-target serta ekosistem. Nah, teknik biokontrol genetik seperti TMT menjadi alternatif yang menjanjikan.

Baca juga: 10 Cara Ampuh dan Mudah Membasmi Nyamuk di Sekitar Rumah

Keunggulan Teknik Jantan Beracun

Metode seperti Sterile Insect Technique (SIT) atau serangga dengan gen mematikan (RIDL) melibatkan pelepasan sejumlah besar serangga jantan steril atau termodifikasi secara genetik untuk kawin dengan betina liar.

Namun, betina yang telah kawin tetap bisa menggigit dan menyebarkan penyakit hingga mati secara alami, sehingga penurunan populasi betina penggigit baru terjadi pada generasi berikutnya.

Sebaliknya, TMT menawarkan keuntungan signifikan karena langsung mengurangi populasi betina penggigit. “Dengan menargetkan nyamuk betina secara langsung, TMT bisa bekerja secepat pestisida tanpa merugikan spesies lain yang menguntungkan,” kata peneliti utama Sam Beach.

Respon Cepat terhadap Penularan Penyakit

“Seperti yang telah kita pelajari dari COVID-19, mengurangi penyebaran penyakit secepat mungkin sangat penting untuk mencegah epidemi,” tambah Beach. Dalam uji laboratorium menggunakan lalat buah (Drosophila melanogaster), betina yang kawin dengan jantan TMT memiliki umur 37–64 persen lebih pendek dibandingkan dengan betina yang kawin dengan jantan biasa.

Model komputer menunjukkan bahwa penerapan TMT pada Aedes aegypti, spesies nyamuk agresif yang menjadi penyebab utama penularan dengue dan Zika, dapat mengurangi tingkat penghisapan darah — faktor kunci dalam penularan penyakit — sebesar 40 hingga 60 persen dibandingkan metode yang sudah ada.

Meski begitu, keamanan dan dampak lingkungan menjadi perhatian utama dalam pendekatan TMT. Racun yang digunakan dalam TMT dipilih dengan sangat hati-hati agar hanya menargetkan invertebrata, sehingga tidak beracun bagi mamalia dan memiliki toksisitas oral yang sangat rendah sehingga tidak membunuh hewan yang memakannya.

“Kami masih perlu menerapkannya pada nyamuk dan melakukan pengujian keamanan yang ketat untuk memastikan tidak ada risiko bagi manusia atau spesies non-target lainnya,” ujar Associate Professor Maciej Maselko.

“Solusi inovatif ini dapat mengubah cara kita mengelola hama, memberikan harapan bagi komunitas yang lebih sehat dan masa depan yang lebih berkelanjutan,” tutup Beach.

Baca juga: 8 Cara Membasmi Serangga dari Rumah