KOMPAS.com - Seekor jerapah muda dengan leher zig-zag dan tampak patah baru-baru ini terlihat untuk pertama kalinya di Afrika Selatan.
Hampir tidak ada yang diketahui tentang hewan cacat ini, termasuk bagaimana ia mengalami cedera parah atau berapa lama ia dapat bertahan hidup.
Baca juga: Studi Baru Ungkap Kenapa Jerapah Punya Leher Panjang
Blogger perjalanan Lynn Scott mengambil foto jerapah dalam tur satwa liar Taman Nasional Kruger dan membagikan gambar tersebut pada tanggal 5 Juli di Facebook.
Namun lokasi dan tanggal pastinya dirahasiakan oleh Scott untuk melindungi hewan tersebut dari pemburu liar.
"Jerapah masih berdiri saat itu dan menunjukkan sangat sedikit pergerakan," kata Scott seperti dikutip dari Live Science, Kamis (25/7/2024).
Akan tetapi penjaga hutan yang memimpin tur tersebut tidak terlalu khawatir dengan kurangnya mobilitas tersebut.
Warganet yang mengomentari foto tersebut mengatakan leher jerapah itu patah. Namun, para ahli mengatakan tidak ada cukup bukti untuk mendukung hipotesis tersebut.
“Ini benar-benar sebuah masalah yang sangat serius,” kata Sara Ferguson, seorang dokter hewan dan koordinator kesehatan konservasi di organisasi non-pemerintah Giraffe Conservation Foundation.
"Namun, tanpa radiografi yang membuktikan tulangnya patah, kami akan menyebut jerapah menderita torticollis parah,” katanya lagi.
Torticollis yang juga dikenal sebagai wryneck adalah suatu kondisi yang pada manusia menyebabkan kepala berputar dan miring pada sudut yang aneh.
Menurut Johns Hopkins Medicine hal ini dapat terjadi sejak lahir atau didapat di kemudian hari melalui sejumlah kemungkinan penyebab, termasuk tidur dengan posisi yang salah, herniasi diskus, penyusutan otot, dan infeksi sumsum tulang belakang.
Baca juga: Mengapa Lidah Jerapah Berwarna Biru?
Pada jerapah, torticollis sangat terlihat karena lehernya yang memanjang.
Dan, seperti pada manusia, kondisi pada jerapah ini memiliki berbagai kemungkinan penyebab seperti infeksi sumsum tulang belakang dan patah tulang.
Ferguson sebelumnya telah melihat contoh kondisi ini pada jerapah di kebun binatang dan kadang-kadang di alam liar di Zambia, Kenya, dan Uganda.
Namun, dia belum pernah melihat kasus separah seperti pada foto terbaru yang diunggah di media sosial dan tidak yakin apa penyebabnya.