Telur pertama ini tidak seperti yang kita lihat sekarang melainkan kemungkinan lunak dan teksturnya kasar.
Stein juga mempelajari beberapa cangkang telur dinosaurus paling awal yang berasal dari periode Jurassic awal sekitar 200 juta tahun yang lalu.
Telur-telur itu memiliki cangkang luar yang sangat tipis, tebalnya hanya sekitar 100 mikron atau setebal rambut manusia.
Ketipisan itu mungkin menjelaskan mengapa para peneliti kesulitan menemukan contoh cangkang telur sebelumnya.
Saat telur bertemu dengan tanah yang kaya dan asam, telur mulai larut perlahan.
"Tanah akan membuat lapisan kapur yang tipis tidak mungkin terawetkan," kata Stein.
Jadi telur pasti sudah lebih tua dari ayam, dan kasus bisa ditutup.
Baca juga: Eksperimen Ayam Tibet Ungkap Fakta Unik Cara Adaptasi Organisme, Kok Bisa?
Namun tunggu dulu, saat berbicara tentang telur ayam pertama ceritanya bisa berbeda.
Ayam modern (Gallus gallus domesticus) kemungkinan berevolusi dari subspesies ayam hutan merah (Gallus gallus) sekitar 50 juta tahun yang lalu.
Manusia yang tinggal di Asia Tenggara pertama kali menjinakkan burung-burung ini antara tahun 1650 SM dan 1250 SM.
Di beberapa titik selama proses domestikasi, nenek moyang terakhir dari ayam modern akan bertelur yang mengandung embrio dengan perbedaan genetik yang cukup untuk membuatnya berbeda dari spesies induknya.
Embrio ayam ini akan berkembang dalam telur yang bukan ayam sebelum akhirnya menetas.
Setelah mencapai usia dewasa, baru ia akan bertelur ayam pertama yang layak. Dengan cara seperti itu, ayam bisa dikatakan mendahului telur ayam.
Kendati demikian, terlepas dari ayam atau telur dulu, ahli biologi dan filsuf setuju bahwa ayam dan telur memiliki kesamaan yang penting. Keduanya sama-sama enak.
Baca juga: Fosil Nenek Moyang Ayam Ditemukan di Belgia, Dijuluki Wonder Chicken
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.