KOMPAS.com - Kasus infeksi virus corona di Shanghai, China dilaporkan mengalami peningkatan tajam dalam beberapa hari terakhir.
Kasus positif Covid-19 di kota tersebut didominasi oleh pasien bergejala ringan dan tanpa gejala atau asimtomatik.
Berdasarkan laporannya, Shanghai mencatat sebanyak 20.000 kasus baru positif Covid-19 pada Kamis (7/4/2022). Sementara ini kasus tanpa gejala mencapai 97 persen, lebih tinggi daripada wilayah lain yang kasusnya mendekati angka 50 persen.
Baca juga: Amerika Serikat Alami Lonjakan Kasus Omicron Siluman BA.2, Ini Dampaknya Menurut Ahli
Akibatnya, otoritas China memberlakukan penguncian wilayah atau lockdown se bagai respons untuk menangani wabah virus corona di negaranya.
Dilansir dari Reuters, Minggu (10/4/2022) Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Shanghai, Fu Chen mengatakan pengujian dan pengawasan cepat yang diberlakukan telah mendeteksi kasus infeksi lebih awal.
Sehingga, jumlah kasus positif Covid-19 turut meningkat dan sebagian besarnya tidak bergejala. Fu juga menyampaikan bahwa tingkat vaksinasi yang tinggi di wilayah tersebut, memengaruhi banyaknya kasus Covid-19 tak bergejala.
Dia tidak mengatakan secara langsung, jika Shanghai menggunakan kriteria diagnostik yang kurang ketat.
Akan tetapi, Fu menuturkan jumlah kasus Covid-19 di seluruh China akan sebanding apabila kasus bergejala ringan dimasukkan dalam penghitungan tanpa gejala.
"Baru-baru ini, dalam konferensi pers pencegahan dan pengendalian bersama Dewan Negara menyampaikan bahwa proporsi infeksi ringan dan tanpa gejala di rumah sakit di seluruh negeri melebihi 95 persen," papar Fu.
Di sisi lain, kasus tanpa gejala menyumbang kurang dari setengah jumlah infeksi di Provinsi Jilin. Kasus tanpa gejala pun meningkat menjadi sekitar 60 persen, dalam beberapa waktu terakhir.
Sejumlah warganet di China menduga bahwa pemerintah Shanghai menempatkan kasus-kasus bergejala ringan ke dalam klompok tanpa gejala, guna mengurangi kekhawatiran publik tentang potensi varian Omicron.
"Definisi 'asimtomatik' Shanghai ... tidak hanya membuat statistik nasional tidak berarti, tetapi juga membuat gambaran zona risiko menjadi tidak berarti," tulis seorang pengguna Weibo.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Dunia Kembali Melonjak, WHO Ungkap Penyebabnya
Kendati demikian, Fu menuturkan meningkatnya proporsi kasus tanpa gejala di Shanghai mencerminkan berkurangnya potensi kefatalan akibat varian Omicron.
Menurutnya, kasus tersebut didominasi oleh orang berusia muda yang telah divaksinasi, sehingga memiliki imunitas yang baik.
"Kekebalan massal (akibat vaksinasi Covid-19) semakin kuat," katanya.
Sejauh ini, lanjut Fu Chen, sebanyak 22 juta penduduk di Shanghai telah menerima dua dosis vaksin.
Sedangkan, lebih dari 11 juta penduduk telah disuntik vaksin booster sehingga membuat mereka kurang rentan terhadap penyakit parah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.