Hal itu diungkapkan studi pra-cetak di Hong Kong yang menemukan Omicron Siluman ini diduga lebih berbahaya jika menginfeksi anak, daripada varian virus corona lainnya ataupun influenza.
Studi yang dilakukan tim dari University of Hong Kong tersebut, membandingkan data milik pasien anak yang dirawat di rumah sakit akibat infeksi varian sebelumnya, dengan subvarian BA.2.
Para peneliti memakai data dari periode Januari 2020 hingga November 2021.
Pada Februari 2022, yakni puncak gelombang Omicron Hong Kong tercatat sebagian besar infeksi disebabkan oleh subvarian BA.2, di mana sebanyak 1.147 anak dirawat di rumah sakit, dan empat di antaranya meninggal dunia.
Anak-anak yang meninggal dunia berusia 11 bulan, 3 tahun, 4 tahun, dan 9 tahun.
Studi ini menyebutkan, anak berusia 9 tahun yang meninggal diketahui mengalami distrofi atau kelelahan otot.
Berita populer Sains tentang infeksi parah pada anak akibat subvarian Omicron BA.2 tersebut dapat dibaca selengkapnya di sini.
Baca juga: Subvarian Omicron BA.2 Berisiko Sebabkan Infeksi Lebih Parah pada Anak, Studi Jelaskan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.