KOMPAS.com - Penyelenggaraan KTT Iklim COP26 di Glasgow, salah satunya mengungkapkan bahwa penting untuk melindungi lanskap kaya karbon di benua Afrika, yang dinilai dapat menyelamatkan dunia dari perubahan iklim.
Para delegasi KTT Iklim COP26 diberitahu bahwa pertempuran melawan perubahan iklim dapat dimenangkan apabila lanskap kaya karbon di Afrika dilindungi untuk generasi mendatang, dilansir dari The Independent, Kamis (4/11/2021).
Upaya melindungi lanskap kaya karbon Afrika ini dianggap harus menjadi inti dari perjuangan iklim global, dan dengan cara yang bermanfaat bagi masyarakat di Afrika.
Sesuai tema COP26, yakni dengan menghentikan deforestasi, khususnya deforestasi di hutan tropis yang kaya karbon.
Pada hari Selasa lalu, lebih dari 110 pemimpin yang mewakili 85 persen dari hutan planet ini, menandatangani deklarasi yang berkomitmen untuk menghentikan dan membalikkan deforestasi pada tahun 2030.
Baca juga: COP26 Digelar, Pertemuan Pemimpin Dunia Bahas Krisis Iklim
Evgeny Lebedev menegaskan dalam acara KTT COP26, bahwa sangat penting untuk melindungi ekosistem penting seperti DAS Kongo, Afrika.
“Tidak seperti hutan hujan tropis lainnya, Kongo masih tetap menjadi penyerap karbon bersih yang kuat. Kita tidak boleh mengulangi bencana deforestasi Amazon. Kita harus melestarikan lanskap ikonik yang membantu menyerap karbon," ujarnya.
Presiden Kenyatta merayakan pekerjaan yang dilakukan oleh inisiatif Space for Giants' Giants Club dalam melindungi lanskap karbon yang terancam.
“Saya ingin menghargai Giants Club atas investasi yang telah mereka lakukan untuk upaya itu," katanya.
Presiden Kenya adalah anggota Giants Club bersama presiden Bostwana, Gabon, Uganda, Mozambik, dan Rwanda, sedangkan Evgeny Lebedev adalah penyokong klub tersebut.
Menurut Pemimpin Kenya dalam acara COP26, Giants Club sekarang menghadapi masalah terbesarnya dalam upaya memerangi perubahan iklim, yakni menghentikan dan membalikkan degradasi ekosistem, tidak hanya di Afrika, tetapi di seluruh dunia.
Baca juga: Kesepakatan di COP26, Pemakaian Batu Bara Bakal Dihentikan