Tim Redaksi
Artinya, kurang lebih 1/120 hingga 1/140 kali lebih kecil dibandingkan dengan lebar sudut Bulan Purnama.
"Selain itu juga, Merkurius agak sulit diamati mengingat ketinggiannya yang rendah (kurang dari 5 derajat) ketika awal fajar bahari hingga akhir fajar bahari," kata dia.
Sebagai informasi, awal fajar bahari adalah 45 menit sebelum Matahari terbit, dan akhir fajar bahari menunjukkan 20 menit sebelum Matahari terbit.
Dikarenakan, perihelion Merkurius ini rata-rata terjadi 3 bulan sekali, maka seri berikutnya akan terjadi pada 20 Oktober 2021 mendatang.
Baca juga: Jangan Lewatkan, Fenomena Bulan Perbani Akhir dan Elongasi Barat Merkurius Hari Ini
Sementara itu, saat ditanyai mengenai dampak fenomena perihelion Merkurius ini terhadap kondisi cuaca atau atmosfer bumi, Andi secara tegas menyatakan bahwa tidak ada pengaruh apapun perihelion Merkurius terhadap Bumi.
Jarak yang cukup jauh dari Bumi juga tidak akan memengaruhi pasang surut, karena dua benda langit yang paling berpengaruh terhadap pasang surut hanya Bulan dan Matahari.
"Sementara planet-planet di tata surya (termasuk Merkurius) pengaruhnya kecil sekali," kata dia.
Baca juga: Fenomena Tripel Konjungsi, Bikin Merkurius Terlihat Paling Terang Fajar Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.