KOMPAS.com – Tak dapat disangkal bahwa mengonsumsi buah dan sayur memberikan banyak manfaat untuk kesehatan.
Namun, apakah buah dan sayur lebih baik dikonsumsi dengan atau tanpa kulit masih menjadi perdebatan.
Kulit buah dan sayur sering dibuang karena preferensi atau cara untuk mengurangi paparan pestisida.
Namun, mengupas kulit buah dan sayur juga dapat menyebabkan hilangnya sejumlah nutrisi penting.
Dilansir dari Healthline, 9 Desember 2017, berikut adalah penjelasan secara ilmiah mengenai makan buah dan sayur dengan atau tanpa kulit.
Baca juga:
Secara umum, buah dan sayur yang tidak dikupas mengandung vitamin, mineral, dan senyawa tanaman bermanfaat dalam jumlah tinggi.
Apel dengan kulit mengandung 332 persen lebih banyak vitamin K, 142 persen lebih banyak vitamin A, 115 persen lebih banyak vitamin C, 20 persen lebih banyak kalsium, dan 19 persen lebih banyak kalium.
Kemudian, kentang rebus dengan kulit mengandung 175 persen lebih banyak vitamin C, 115 persen lebih banyak potasium, 111 persen lebih banyak folat, dan 100 persen lebih banyak magnesium.
Kulit buah dan sayur dapat mengurangi rasa lapar dan membantu perasaan kenyang bertahan lebih lama.
Ini sebagian besar karena kulit buah dan sayur mengandung serat dalam jumlah yang tinggi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa serat dapat membantu merasa kenyang lebih lama.
Baca juga: Ini Tips Agar Anak Suka Makan Sayur Sejak Kecil
Penelitian lain menemukan bahwa jenis serat yang ditemukan dalam buah dan sayuran sangat efektif untuk mengurangi nafsu makan.
Selain itu, serat juga berfungsi sebagai makanan bakteri baik yang hidup di usus. Bakteri yang memakan serat akan menghasilkan asam lemak rantai pendek yang juga dapat meningkatkan rasa kenyang.
Buah dan sayur mengandung antioksidan yang merupakan senyawa tanaman bermanfaat yang mampu mengurangi risiko berbagai penyakit.
Para peneliti percaya bahwa antioksidan dapat membantu menurunkan risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung dan kanker.
Buah dan sayur secara alami mengandung antioksidan yang tinggi, tetapi menurut penelitian, antioksidan tersebut lebih terkonsentrasi di lapisan luar.
Baca juga: Meski Sedang Wabah Corona, Jangan Cuci Buah dan Sayur dengan Sabun