KOMPAS.com - Manusia, pada dasarnya, adalah makhluk yang memiliki kebiasaan. Sehingga terasa mengkhawatirkan bila siklus menstruasi yang teratur, tiba-tiba menjadi tidak teratur.
Apalagi, jika menstruasi berlangsung lebih lama atau lebih lambat dari biasanya. Namun, harus diingat bahwa siklus menstruasi setiap orang berbeda-beda.
Tidak ada dua siklus menstruasi yang persis sama. Beberapa siklus bisa berlangsung satu hari sementara yang lain bisa berlangsung seminggu atau bahkan lebih, dan waktu di antara menstruasi juga bisa berbeda-beda.
Baca juga:
Jadi, selama satu periode, rahim melepaskan lapisannya, menyebabkan darah dan jaringan keluar melalui vagina.
Jumlah darah dan jaringan dapat bervariasi dari hari ke hari, umumnya menstruasi berhenti sekitar 2–7 hari setelah dimulai, tetapi terkadang bisa lebih lama dari biasanya.
Dilansir Medicalnewstoday, Senin (19/8/2019) terdapat beberapa alasan mengapa menstruasi tak kunjung berhenti, seperti penggunaan alat kontrasepsi dan adanya masalah kesehatan yang mendasarinya di antaranya :
1. Ovulasi
Beberapa orang mengalami pendarahan saat ovulasi, yaitu saat ovarium melepaskan sel telur.
Dalam kebanyakan kasus, ovulasi hanya akan menghasilkan bercak kecil dan tidak menjadi perhatian utama.
Ketika itu terjadi menjelang akhir periode, bercak dari ovulasi dapat membuatnya tampak seolah-olah menstruasi berlangsung lebih lama dari biasanya.
2. Alat kontrasepsi dalam rahim
Seorang profesional perawatan kesehatan dapat memasukkan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) ke dalam rahim untuk membantu mencegah kehamilan.
Dua jenis utama IUD, hormonal dan nonhormonal, keduanya dapat menyebabkan perdarahan abnormal.
3. PIL KB hormonal
Pil KB hormonal mengubah kadar hormon alami tubuh. Meskipun banyak orang menggunakan kontrasepsi hormonal untuk mempersingkat atau mengatur menstruasi, terkadang dapat menyebabkan menstruasi yang lebih berat atau lama.
Baca juga: 8 Mitos Menstruasi, Benarkah Darah Menstruasi Bisa Obati Jerawat?
Ilustrasi menstruasi
Kelenjar tiroid bertanggung jawab untuk mengatur berbagai hormon dalam tubuh. Untuk wanita, ini termasuk hormon yang terkait dengan siklus menstruasi.
Jika seseorang memiliki tiroid yang kurang aktif atau terlalu aktif, mereka mungkin mengalami menstruasi dalam waktu lama atau yang seolah-olah tidak akan berhenti.
5. Polycystic ovary syndrome (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) terjadi ketika kista sering tumbuh di ovarium. PCOS dapat memengaruhi kadar hormon dan kesuburan.
Baca juga: 7 Penyebab Sakit Saat Menstruasi, Merokok hingga Penyakit Radang Panggul
Endometriosis adalah suatu kondisi, di mana ada jaringan yang mirip dengan jaringan yang melapisi rahim tumbuh di luar rahim.
Jaringan ini dapat membengkak dan berdarah sebagai respons terhadap hormon, seperti yang dilakukan lapisan rahim selama suatu periode.
Namun, lesi endometriosis tidak dapat keluar dari tubuh, sehingga dapat menyebabkan nyeri dan komplikasi lain, seperti adhesi dan kista.
7. Fibroid atau polip uterus
Fibroid adalah tumor jinak yang terbentuk di dinding rahim. Polip adalah tumbuhnya warna merah di selaput rahim.
Keduanya adalah masalah umum yang dapat menyebabkan menstruasi yang lebih berat atau lebih lama dari biasanya.
8. Keguguran
Keguguran seringkali menyebabkan pendarahan atau bercak. Pendarahan ini bisa ringan atau berat dan bisa berlangsung dari beberapa jam sampai beberapa minggu.
Baca juga: 6 Penyebab Berat Badan Bertambah Saat Menstruasi dan Solusinya
9. Kehamilan
Beberapa wanita mengalami bercak atau pendarahan ringan pada awal kehamilan. Pendarahan dapat terjadi dengan atau tanpa tanda-tanda kehamilan lain, seperti mual.
Pendarahan yang tidak normal dan nyeri panggul selama kehamilan mungkin merupakan tanda kehamilan ektopik, yang dapat menyebabkan komplikasi serius.
10. Perimenopause
Meskipun menopause sering terjadi ketika seorang wanita mendekati usia 50, kadar hormon tubuh dapat mulai berubah beberapa tahun sebelumnya. Tahap ini disebut perimenopause.
Selama perimenopause, menstruasi bisa lebih jarang atau lebih sering, serta lebih pendek atau lebih lama dari biasanya.
11. Kanker serviks
Kanker serviks dapat menyebabkan perdarahan yang tidak normal, termasuk di antara menstruasi dan setelah aktivitas seksual. Ini juga dapat menyebabkan menstruasi yang lebih lama dan lebih berat dari biasanya.
Baca juga: Menstruasi di Usia Terlalu Muda Berisiko Tinggi Kanker Payudara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.