KOMPAS.com- Peneliti menemukan senjata yang terbuat dari tulang manusia terdampar di pantai Belanda. Senjata itu diperkirakan berusia 11.000 tahun dan dibuat oleh para pemburu Zaman Batu.
Dulunya, pemburu-pengumpul ini tinggal di Doggerland, wilayah yang sekarang berada di Laut Utara, penguhubung Eropa ke Inggris.
Pada akhir zaman es terakhir, permukaan laut di wilayah tersebut lebih rendah sehingga dapat dihuni oleh kawanan hewan dan juga manusia.
Seperti dikutip dari Live Science, Selasa (29/12/2020) saat pertama kali ditemukan, peneliti sebenarnya menjumpai 10 jenis senjata yang terbuat dari tulang.
Baca juga:
Namun menariknya, saat dianalisis lebih seksama lagi, 2 dari 10 senjata ternyata terbuat dari tulang manusia. Sementara 8 senjata lainnya berasal dari tulang dan tanduk rusa merah.
"Kami berharap hanya menemukan senjata dari rusa tetapi justru menemukan pula senjata berasal dari tulang manusia. Tak pernah terbayangkan sebelumnya," ungkap Joannes Dekker, ketua peneliti dan juga mahasiswa Master arkeologi di Universitas Leiden, Belanda.
Temuan ini pun akhirnya membuat bingung para peneliti. Mengapa manusia purba saat itu memilih senjata yang terbuat dari tulang manusia.
Baca juga:
Tulang manusia lebih sulit didapat, tidak seperti rusa. Selain itu, jika dibandingkan dengan tanduk rusak, tulang manusia bukanlah bahan berkualitas baik untuk dibuat sebagai senjata.
Peneliti pun berasumsi jika senjata tulang manusia ini dibuat sebagai suatu simbol tertentu.
Senjata-senjata dari tulang yang disebut 'the barbed point' atau titik berduri itu sendiri memiliki panjang 9 cm.
Barbed point bisa saja dilempar seperti lembing, diluncurkan seperti anak panah, atau ditusuk seperti tombak.