优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih terdapat 40 unit hunian tetap (huntap) tahap III bagi warga terdampak gempa bumi di Cianjur tahun 2022 silam belum menghuni.

Terkait hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur sebetulnya memberikan opsi bagi masyarakat terdampak gempa bumi di zona merah untuk memilih huntap maupun relokasi mandiri, diluar zona merah.

Penjabat (Pj) Bupati Cianjur TB Mulyana Syahrudin mengungkapkan hal ini saat di lokasi huntap tahap III, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (21/11/2024).

"Namun, demikian, masih ada masyarakat yang bertahan di zona Merah, itu ada 62 (orang_ dari 82 (orang) yang masih bertahan, belum mau mengisi ke hunian tetap yang disediakan pemerintah seperti ini, atau mandiri," ucap Mulyana.

Baca juga: Ara Kunjungi Huntap Tahap III, Temukan 40 Unit Masih Kosong

Mulyana masih menyosialisasikan hal ini agar mereka bisa pindah ke luar zona merah gempa bumi Cianjur.

Soal pendapatan masyarakat yang belum mau pindah dari zona merah akan diperbarui pada Desember 2024.

Kendati begitu, soalisasi akan terus dilakukan bagi mereka yang belum mau pindah tempat tinggal dari zona merah gempa bumi Cianjur tanpa ada batasan waktu.

Sementara Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara mengungkapkan, kebijakan yang akan dilakukan bagi masyarakat yang belum mau pindah dari zona merah gempa bumi adalah dengan berdialog dari hati ke hati.

Hal ini sebagaimana dia lakukan bersama dengan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka sewaktu kunjungan kepada korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Saya dialog dengan bapak-bapaknya. Saya tanya, "Pak, mau pindah enggak? Karena itu bahaya. Kemudian (berdialog dengan) ibu-ibunya dan anak-anaknya. Karena, ini bukan memindahkan rumah, memindahkan kehidupan," sambung Ara.