JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2025 mendatang, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) akan fokus untuk penetrasi kepesertaan bagi masyarakat informal dalam mendapatkan pembiayaan perumahan subsidi.
Untuk itu, BP Tapera bersinergi dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dalam Program
Pembiayaan Ultra mikro (UMi) dan Tapera dalam rangka pemberdayaan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hal tersebut diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman bersama tentang sinergi program UMi dan Tapera, Rabu (9/10/2024).
Baca juga: Apakah Tapera Jadi Diberlakukan? Ini Jawabannya
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho dan Direktur Utama PIP Ismed Saputra berkomitmen untuk bersama mewujudkan sinergitas antara BP Tapera dan PIP dalam
memberdayakan UMKM melalui program tersebut.
Sinergi ini dinilai menarik karena kedua lembaga ini sama-sama memiliki peran menyalurkan dana pembiayaan dengan segmen yang relatif sama dan berdampak positif untuk mereduksi tingkat kemiskinan masyarakat di Indonesia dengan porsinya masing-masing.
Menurut Heru, pertukaran data dan informasi terkait pembiayaan UMi dan Tapera dapat berjalan dengan baik dan memperluas akses baik dari sisi pembiayaan UMi maupun dalam rangka pemberdayaan UMKM.
“Nasabah yang sudah mendapat pembiayaan UMi akan diajak untuk menjadi peserta tapera karena “semua bisa punya pensiun”. Selanjutnya, secara resiprokal, nasabah UMi jika sudah terdaftar menjadi peserta juga bisa mendapatkan manfaat dari BP Tapera,” katanya dalam siaran pers, Rabu (9/10/2024).
Sementara di sisi lain, PIP sebagai koordinator pendanaan (coordinated fund) akan membiayai Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB).
PIP itu sendiri merupakan Badan Layanan Umum (BLU) dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang mengelola dana bergulir dengan fokus pada kelompok pembiayaan ultra mikro.
Pembiayaan yang disalurkan untuk kelompok ini maksimal senilai Rp 20 juta. Selanjutnya. LKBB ini akan menyalurkan pembiayaan kepada UMKM, terutama untuk usaha rintisan (start up) UMKM.
“Kami berharap, sinergitas dapat terjalin dengan baik dalam rangka perluasan kepesertaan pekerja mandiri," tambah Heru
Adapun per 1 Oktober 2024, BP Tapera telah menyalurkan pembiayaan perumahan dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada sektor informal/ pekerja mandiri sebanyak 25.229 unit rumah senilai Rp 3,04 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.