KOMPAS.com - PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatat total pendapatan sebesar Rp 2,37 triliun sepanjang semester pertama tahun 2024 (1H24).
Dikutip dari laman Keterbukaan Informasi BEI pada Rabu (31/7/2024), jumlah pendapatan itu meningkat 36 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Pilar Land Development & Property Perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 41 persen menjadi Rp 1,4 triliun pada 1H24, dari Rp 1 triliun pada 1H23, dengan seluruh sub-segmen dalam pilar tersebut menunjukkan pertumbuhan dari tahun ke tahun.
Segmen tanah matang meningkat 41 persen, dari Rp 811,3 miliar pada 1H23 (99 persen berasal dari Kendal) menjadi Rp 1,14 triliun pada 1H24 (89 persen berasal dari Kendal).
Pendapatan dari tanah dan bangunan pabrik meningkat 139 persen, dari Rp 17,5 miliar pada 1H23 menjadi Rp 41,7 miliar pada 1H24.
Baca juga: Beda dari BSD dan PIK, Jababeka Ingin Jadi PSN yang Berbeda
Selain itu, segmen real estat lainnya, yang terdiri dari tanah dan rumah, apartemen, ruang kantor dan ruko, serta sewa mengalami peningkatan pendapatan sebesar 29 persen menjadi Rp 224,6 miliar pada semester pertama 2024, dibandingkan dengan Rp 173,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Lalu, pndapatan pilar Infrastruktur meningkat 31 persen menjadi Rp 903,6 miliar pada semester pertama tahun 2024, dibandingkan dengan Rp 691,5 miliar pada periode yang sama tahun 2023.
Di mana, semua sub-segmen dalam pilar ini menunjukkan pertumbuhan dari tahun ke tahun.
Pendapatan dari segmen ketenagalistrikan meningkat dari Rp 413,8 miliar pada 1H23 menjadi Rp 584,9 miliar pada 1H24.
Terutama karena adanya peningkatan pembelian listrik dari PLN dan pengguna akhir industri di Cikarang dan Kendal, serta peningkatan biaya gas dari 6 Dolar AS per MMBTU menjadi 8,7 Dolar AS per MMBTU sejak Januari 2024.
Selain itu, pendapatan dari segmen jasa dan pemeliharaan (air, air limbah, pengelolaan kawasan, dan lainnya) tumbuh 12 persen menjadi Rp 201,5 miliar pada 1H24, terutama karena peningkatan permintaan dari Kendal.
Terakhir, pendapatan dry port (CDP) meningkat dari Rp 97,3 miliar pada 1H23 menjadi Rp 117,1 miliar pada 1H24, yang terutama didorong oleh pertumbuhan peti kemas sebesar 11 persen dan peningkatan pendapatan dari penyimpanan.
Kemudian, pilar Leisure & Hospitality KIJA membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp 65,4 miliar pada semester pertama tahun 2024, dari Rp 61,0 miliar pada tahun sebelumnya.
Hal ini merupakan hasil dari kinerja yang lebih baik dari segmen pariwisata dan golf, yang mengalami peningkatan pendapatan sebesar 16 persen dan 4 persen, menjadi Rp 20,4 miliar dan Rp 42,6 miliar pada 1H24.
Segmen golf memberikan kontribusi sebesar 65 persen terhadap total pendapatan pilar Leisure & Hospitality pada 1H24.