KOMPAS.com - Pemerintah masih terus berupaya menarik investor untuk turut serta dalam pembangunan dan pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Beberapa investor pun telah menunjukkan diri. Terutama dari dalam negeri, para naga properti Indonesia akan ikut dalam pengembangan IKN.
Hal ini tentu patut diapresiasi, mengingat keterbatasan APBN membuat Pemerintah sangat tidak mungkin untuk membangun semua infrastruktur dan fasilitas pendukung bagi masyarakat yang akan tinggal di IKN.
Lantas, siapa saja para pengembang berlabel naga properti Indonesia yang akan ikut mengembangan IKN? Berikut ulasannya sebagaimana dirangkum oleh 优游国际.com:
Sugianto Kusuma alias Aguan, pendiri Agung Sedayu Group, dan Anthony Salim selaku pemilik Salim Group, merupakan dua konglomerat Indonesia yang akan berinvestasi di IKN.
Keduanya disebut akan membangun sejumlah properti dan fasilitas pendukung kebutuhan hidup di IKN.
Baca juga: Hermina Bersiap Bangun Rumah Sakit Internasional di IKN
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, kedua pengusaha domestik itu akan membangun hotel, restoran, hingga mal.
Kendati begitu, dia belum menyebutkan secara detail tentang total nilai investasi yang digelontorkan Aguan dan Anthony Salim.
"Nilainya (investasi) saya cek ya. Tapi yang jelas sudah ada hotel nanti, sudah ada resto, sudah ada mal. Itu akan dibangun," ujar Bahlil usai groundbreaking pembangunan pabrik di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (30/08/2023), dikutip dari Antaranews.
Para konglomerat itu pun disebut akan melakukan groundbreaking proyek pada September 2023 untuk mengejar target bisa rampung sebelum Agustus 2024.
"Bulan September mereka sudah lakukan groundbreaking beberapa pembangunan seperti hotel, kemudian ruang pertemuan, juga restoran. Selesainya 2024 makanya kami kerja marathon nih," pungkasnya.
Dikutip dari laman Kementerian Investasi/BKPM, Bahlil telah mendampingi konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang dipimpin Aguan mengunjungi IKN pada 11 Agustus 2023 lalu.
Kunjungan kerja ini merupakan tindak lanjut Menteri Investasi dengan Konsorsium PMDN pada Juli lalu. Perkiraan rencana investasinya di IKN Rp 30 triliun-Rp 40 triliun.
Dalam kesempatan itu, Aguan mengharapkan tersedianya bahan material yang dekat dengan lokasi proyek agar percepatan pembangunan proyek menjadi lebih efektif dan efisien.
"Ya saya harap urusan logistik agar segera ditindaklanjuti. Izin usaha sudah mudah, sehingga peluang upacara 17 Agustus 2024 sangatlah besar," tutur pendiri Agung Sedayu Group itu.