优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com - Septic tank konvensional paling banyak digunakan di Indonesia.

Padahal, jenis septic tank biofilter yang merupakan terobosan terbaru justru jauh lebih efisien, praktis dan tahan lama.

Lalu, mengapa septic tank konvensional masih banyak digunakan di Indonesia?

Pengembang sekaligus praktisi properti Bambang Eka Jaya mengatakan salah satu alasan masih banyak digunakannya septic tank konvensional karena harganya terjangkau.

Menurutnya, septic tank dibuat oleh pekerja bangunan dengan anggaran yang tergabung dalam pembangunan rumah secara keseluruhan.

Baca juga: Begini Kelebihan dan Cara Kerja Septic Tank Biofilter

"Jadi septic tank biofilter itu memang praktis dan lebih bagus, tapi dari sisi biayanya relatif lebih besar," kata Bambang kepada 优游国际.com, Senin (07/02/2022).

Bambang menjelaskan, ketika seseorang menggunakan septic tank biolfilter, maka mereka harus terlebih dahulu membeli unitnya yang diproduksi secara pabrikan.

Mereka tetap harus menggali tanah untuk memendamkan alat atau tanki biofilter tersebut.

"Jadi, ada tambahan biaya lagi. Bahkan bukan cuma digali tapi juga tetap dilapisi bata sekelilingnya, dan dibuat penutup beton untuk bisa dikontrol dan disedot jika diperlukan," ujarnya.

Sebaliknya, membuat septic tank konvensional justru jauh lebih mudah dan irit. Sistem yang digunakan pun lebih sederhana.

Selain itu, meski septic tank biofilter jauh lebih awet dan tahan lama, tetapi jika mengalami kerusakan maka harus mengganti keseluruhan alat tersebut.

"Jika rusak tentu harus diganti satu set, sedangkan yang konvensional itu bisa per bagiannya yang diganti, misal medianya dan sebagainya," ucap dia.

Karenanya, ketika ingin menggunakan septic tank biofilter, maka pemilihan produk dengan kualitas terbaik sangat penting dilakukan.

"Ada beragam ukuran dari kapasitas dua orang sampai dengan puluhan orang dan karena pabrikan, tentu sepanjang pabriknya bagus maka hasilnya lebih bagus, presisi, lebih mudah digunakan, plug and play," pungkasnya.