KOMPAS.com - Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan setelah bulan Ramadhan dan setelah hari raya Idul Fitri dalam bulan Syawal.
“Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun,” (HR Muslim).
Allah SWT menaruh keutamaan penuh bagi mereka yang melakukan puasa di bulan Syawal.
Lalu, apakah puasa Syawal boleh dilakukan tidak berurutan?
Baca juga: Sudah Tahu Cara Puasa Syawal yang Benar? Ini Panduan Lengkapnya
Dilansir dari laman Kementerian Agama (Kemenag), waktu pelaksanaan puasa sunnah di bulan Syawal sebanyak enam hari.
Idealnya, puasa Syawal dilakukan persis setelah hari raya Idul Fitri, yaitu tanggal 2-7 Syawal.
Namun, bagi umat muslim yang melakukan puasa Syawal di luar taggal tersebut, sekalipun tidak berurutan tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal, seakan puasa wajib setahun penuh.
Bahkan, orang yang mengqadha puasa atau menunaikan nadzar puasanya di bulan Syawal tetap mendapatkan keutamaan, seperti mereka melakukan puasa Syawal. Dalam keterangan Syekh Ibrahim Al-Baijuri disebutkan
賵廿賳 賱賲 賷氐賲 乇賲囟丕賳 賰賲丕 賳亘賴 毓賱賷賴 亘毓囟 丕賱賲鬲兀禺乇賷賳 賵丕賱馗丕賴乇 賰賲丕 賯丕賱賴 亘毓囟賴賲 丨氐賵賱 丕賱爻賳丞 亘氐賵賲賴丕 毓賳 賯囟丕亍 兀賵 賳匕乇
Artinya: “Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadhan, seperti diingatkan sebagian ulama muta’akhirin. Tetapi yang jelas, seperti dikatakan sebagian ulama, seseorang mendapatkan keutamaan sunnah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawal),” (Lihat Ibrahim Al Baijuri, Hasyiyatul Baijuri ‘ala Syarhil ‘Allamah Ibni Qasim, Darul Fikr, Juz I, Halaman 214).
Sebagian ulama menerangkan bahwa orang yang melakukan puasa sunnah, seperti Senin-Kamis, puasa Bidh 12,13,15 yang disunnahkan setiap bulan, atau puasa Nabi Daud AS, tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal.
Baca juga: Puasa Syawal: Tata Cara, Niat, dan Keutamaan
Puasa Syawal adalah puasa sunnah maka niatnya dapat dilakukan pada malam hari atau siang hari.
Berikut ini adalah bacaan niat puasa Syawal yang dilakukan pada malam hari dan siang hari.
賳賻賵賻賷賿鬲購 氐賻賵賿賲賻 睾賻丿賺 毓賻賳賿 兀賻丿賻丕亍賽 爻購賳賾賻丞賽 丕賱卮賾賻賵賾賻丕賱賽 賱賽賱賾侔賴賽 鬲賻毓賻丕賱賻賶
Bacaan: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ