KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini dibuka dengan penurunan tajam sebesar 9 persen, sehingga Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan trading halt atau penghentian sementara perdagangan saham selama 30 menit.
Dilansir 优游国际.com (08/04/2025), Analis Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, menyebutkan bahwa tekanan besar pada IHSG hari ini sesuai dengan prediksinya.
"Maka sesuai ekspektasi kami terjadi adjustment di pasar dengan tekanan jual yang besar hingga terjadi trading halt atau kurang lebih 8 persen IHSG," ujar Audi kepada 优游国际.com, Selasa (8/4/2025).
Baca juga:
Audi menilai, kebijakan trading halt ini perlu dilakukan untuk mengendalikan aksi jual di pasar. "Jika ARB (Auto-Reject Bawah) tetap simetris, maka kekhawatiran anjlok lebih dalam sangat terbuka. Tetapi kami melihat ini akan lebih bersifat jangka pendek untuk meredam aktivitas pasar, karena pada dasarnya kekhawatiran ini ditimbulkan faktor ekonomi makro dan kebijakan tarif Trump," jelasnya.
Ia juga memperkirakan tekanan terhadap IHSG masih akan berlanjut sepanjang hari ini. "Tekanan IHSG kami perkirakan masih akan berlanjut sepanjang hari ini dengan estimasi kami IHSG mampu bertahan di atas level support psikologis 6.000 dengan asumsi ditopang perubahan ARB menjadi 15 persen untuk seluruh fraksi," lanjutnya.
Untuk meredam tekanan pasar, Audi menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Pemerintah harus meyakinkan pasar bahwa pertumbuhan ekonomi RI tetap di atas 5 persen dengan cara menyiapkan strategi serta langkah praktis untuk menjaga surplus dagang Indonesia," ungkapnya.
Baca juga:
Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.01 WIB, IHSG berada di posisi 5.912 setelah melemah 598,55 poin atau 9,19 persen dari penutupan sebelumnya di level 6.510.
Akibat anjloknya IHSG sebesar 9 persen, sesuai ketentuan BEI memberlakukan trading halt selama 30 menit.
Setelah perdagangan dibuka kembali, pergerakan IHSG masih melemah. Pada pukul 09.38 WIB, indeks bergerak di posisi 5.987 atau turun 522,92 poin (8,03 persen) dibanding penutupan sebelumnya.
Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 11 saham berada di zona hijau, 586 saham mengalami penurunan, dan 52 saham stagnan. Adapun nilai transaksi tercatat mencapai Rp 4,96 triliun dengan volume perdagangan 4,54 miliar saham.
Baca juga:
Selain IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mengalami tekanan. Pada perdagangan Selasa pagi (8/4/2025), rupiah di pasar spot tercatat berada di level Rp 16.858 per dolar AS, turun 36 poin atau 0,22 persen dari hari sebelumnya.
Ariston Tjendra, Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah ini telah diperkirakan sebelumnya. "Pasar akan merespons negatif terhadap pemberitaan yang muncul selama libur Lebaran mengenai tarif impor baru yang dikenakan Amerika Serikat (AS) ke berbagai negara, termasuk Indonesia," ujarnya.
Sehari sebelumnya, pada Senin (7/4/2025), rupiah sempat dibuka di level Rp 16.898 per dolar AS.
Data Bloomberg menunjukkan bahwa rupiah semakin terperosok hingga menyentuh Rp 16.941 pada pukul 09.52 WIB. Angka ini menjadi rekor terendah sepanjang sejarah, bahkan melampaui titik terendah sebelumnya sebesar Rp 16.650 pada krisis moneter 1998.
Sebagian artikel ini telah tayang di 优游国际.com dengan judul Agar IHSG Tak Terus Anjlok, Pemerintah Harus Redam Kekhawatiran Pasar dan Stabilkan Rupiah, Klik untuk baca:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.