KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengajak masyarakat yang sejahtera untuk menyisihkan sebagian penghasilan guna membantu keluarga pramiskin di lingkungan sekitar.
Dilansir 优游国际.com (03/03/2025) Eri menyebutkan bahwa bantuan untuk keluarga pramiskin di Surabaya membutuhkan dana sekitar Rp 1,5 triliun, angka yang cukup besar bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Keluarga pramiskin tidak bisa dihindarkan, wajib kita hitung itu sekitar Rp 1,5 triliun. Maka Rp 12 triliun enggak ada artinya di Surabaya," kata Eri saat menghadiri acara di DPRD Surabaya, Senin (3/3/2025).
Eri juga menjelaskan bahwa alokasi anggaran di Surabaya sangat besar, termasuk untuk penanganan banjir di kampung yang membutuhkan Rp 9,8 triliun, pembangunan proyek JLLB (Jalan Lingkar Luar Barat) senilai Rp 9,3 triliun, serta bantuan pendidikan SD dan SMP melalui POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) sebesar Rp 2 triliun.
Baca juga:
Sebagai solusi, Eri mengajak masyarakat yang mampu untuk turut serta dalam gerakan gotong royong dengan menyisihkan dana hingga Rp 200.000 per bulan.
Nantinya, dana tersebut akan disalurkan langsung kepada keluarga pramiskin di lingkungan sekitar.
"Keluarkanlah 1 bulan itu Rp 100.000, Rp 200.000. Bayangkan yang sejahtera itu bisa membantu yang kurang sejahtera di RW-nya bergerak sendiri, maka itu sangat luar biasa," ujarnya.
Menurut Eri, program ini selaras dengan prinsip gotong royong yang diajarkan dalam berbagai agama serta nilai-nilai yang diwariskan oleh Presiden RI pertama, Soekarno.
"Agama Islam, Kristen, Buddha, Hindu, Khonghucu, mengajarkan tolong-menolong. Presiden Soekarno mengatakan gotong royong itu adalah yang utama dengan Pancasila," tambahnya.
Lebih lanjut, Eri menyampaikan bahwa kebijakan ini juga sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang meminta setiap daerah untuk menciptakan inovasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
Dilansir dari Tribun (03/03/2025), pada periode kedua kepemimpinannya, Eri berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan Surabaya secara berkelanjutan dengan semangat gotong royong.
"Saya dan Pak Armuji akan bekerja keras untuk memastikan pembangunan yang merata dan berkeadilan. Surabaya harus menjadi kota yang maju secara ekonomi, tetapi juga tetap humanis dan berkelanjutan," tegasnya.
Baca juga:
Di bawah kepemimpinan Eri, ekonomi Surabaya berhasil tumbuh sebesar 5,76 persen, angka yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, angka kemiskinan turun menjadi 3,96 persen pada tahun 2024, serta angka pengangguran terbuka berhasil ditekan.
Eri menegaskan bahwa upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat akan tetap menjadi prioritas utama pemerintahannya, dengan fokus pada berbagai sektor, termasuk infrastruktur, UMKM, pendidikan, dan layanan kesehatan.
"Capaian ini adalah buah dari sinergitas bersama antara Pemkot dan DPRD. Kolaborasi ini akan makin ditingkatkan demi mewujudkan visi besar kota ini. Saya mengajak semua pihak untuk berpartisipasi mewujudkan Surabaya lebih sejahtera," tandasnya.
News
News
News
Hype
Hype
Prov
News
News
News
Tren
Lifestyle
Regional