KOMPAS.com - Jakarta kembali diterjang banjir kiriman yang melanda sejumlah wilayah, khususnya permukiman di sekitar Kali Ciliwung, pada Senin (3/3/2025) pagi.
Hujan deras yang mengguyur kawasan Bogor pada Minggu (2/3/2025) malam menyebabkan kenaikan air di Bendung Katulampa, yang kemudian mengakibatkan luapan Kali Ciliwung merendam permukiman warga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat bahwa hingga Senin pukul 10.00 WIB, sebanyak 59 RT terdampak banjir.
Baca juga:
Ketinggian air di beberapa titik mencapai empat meter, terutama di RW 07 dan RW 08, Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Bahkan, akses Jembatan Condet yang menghubungkan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur sempat lumpuh akibat banjir yang mencapai ketinggian 210 sentimeter.
Seorang tukang ojek pangkalan di Stasiun Pasar Minggu, Yahya, mengungkapkan bahwa Jalan Masjid Al-Makmur yang terhubung dengan Jembatan Condet biasanya ramai dilalui pekerja dan pedagang.
"Karena ini lalu-lalang orang kerja dan pedagang atau orang yang pengin ke Pasar Minggu," ujarnya.
Banjir yang merendam permukiman memaksa warga untuk mencari tempat perlindungan.
Mereka yang memiliki rumah dua lantai mengungsi ke lantai atas, sementara yang lain mencari tempat lebih tinggi di ruas Jalan Masjid Al-Makmur.
Beberapa warga bahkan berteduh di depan ruko yang tutup, bersandar di rolling door, atau merebahkan badan di atas semen yang tidak rata.
Di pintu masuk RT 16/RW 07, air banjir berwarna cokelat hampir menenggelamkan gapura selamat datang.
Rumah-rumah satu lantai di area tersebut hanya menyisakan atap, sementara hewan peliharaan seperti burung dan ayam bertengger di atap untuk menyelamatkan diri.
Petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta mengevakuasi warga yang terjebak menggunakan perahu karet.
Dalam beberapa titik, ketinggian air sejajar dengan kabel tiang listrik.
Salah satu momen yang paling mengharukan adalah penyelamatan seorang bayi berusia dua bulan bernama Quen.