KOMPAS.com - Seorang mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) asal Madiun, Sheila Amalia Cristanti (21), ditemukan tewas di sebuah parit di kawasan Jalan Raya Sarangan–Cemorosewu, tepatnya di Tikungan Lawu Green Forest, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Penemuan ini terjadi pada Sabtu (12/4/2025) pukul 15.00 WIB, setelah warga mencium bau menyengat dari lokasi kejadian.
Berikut ini adalah fakta-fakta mahasiswi UGM ditemukan tewas yang dikumpulkan 优游国际.com.
Mahasiswi UGM Ditemukan Tewas Dinyatakan Hilang saat Mudik
Sheila Amalia, mahasiswi jurusan Ekonomi Pertanian dan Agribisnis angkatan 2023, telah menghilang selama 18 hari sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa.
Sheila yang merupakan anak tunggal ini diketahui berpamitan kepada keluarganya pada Senin, 25 Maret 2025, untuk mudik dari Yogyakarta ke Madiun.
Ia sempat menyampaikan rencana untuk mengikuti kelas daring lebih dahulu di Klaten sebelum melanjutkan perjalanan pulang menggunakan sepeda motor.
“Sheila sempat kirim pesan WhatsApp ke keluarga bahwa dia sampai di Klaten pukul 11.00 WIB. Terakhir komunikasi sekitar pukul 13.00 WIB, setelah itu tidak bisa dihubungi lagi,” ungkap sepupu korban, Taufik Eka Newaranto, Minggu (13/4/2025).
Karena Sheila tidak juga tiba di rumah hingga Hari Raya Idulfitri 2025 berakhir, keluarga memutuskan untuk melapor ke pihak kepolisian.
Selain itu, mereka juga melakukan pencarian secara mandiri selama beberapa hari sebelum akhirnya jasad korban ditemukan.
Jenazah Mahasiswi UGM Ditemukan Tewas Bersama Motornya
Jasad Sheila ditemukan dalam posisi tertindih sepeda motor Honda Beat bernomor polisi AE 3413 GA miliknya.
Posisi motor dan tubuh korban berada terbalik di dalam selokan sedalam satu meter.
Sebelumnya, Sheila dilaporkan hilang sejak 5 April 2025 oleh pihak keluarga di Polres Madiun.
Terakhir kali korban diketahui melakukan perjalanan pulang dari kampus UGM di Yogyakarta menuju rumahnya di Madiun menggunakan sepeda motor.
Sinyal Ponsel Terakhir Terdeteksi di Gunung Lawu
Kapolsek Plaosan, AKP Joko Yuhono, menjelaskan bahwa pelacakan sinyal ponsel Sheila menunjukkan lokasi terakhirnya berada di kawasan Gunung Lawu.
“Dari uraian laporan keluarga korban, informasinya korban pulang dari kampus menuju Madiun. Sinyal ponsel korban terdeteksi terakhir di kawasan Lawu. Korban dilaporkan hilang sejak 5 April di Polres Madiun,” ujar Joko pada Minggu (13/4/2025).
Ada Bekas Pengereman, Diduga Kecelakaan Tunggal
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) mengarah pada dugaan kecelakaan tunggal. Polisi menemukan sejumlah tanda yang mendukung dugaan tersebut.
“Ada bekas pengereman, kemudian ada kerusakan tanah menuju ke lokasi ditemukan korban. Di situ ada tiang rambu-rambu lalu lintas yang ada bekas tertabrak,” jelas Joko.
Kerusakan pada tiang rambu, bekas ban, serta posisi kendaraan dan tubuh korban semakin memperkuat analisis bahwa Sheila mengalami kecelakaan tunggal saat melintasi jalur menurun dan berliku di kawasan tersebut.
Keluarga Pastikan Identitas Korban
Keluarga Sheila datang ke Polsek Plaosan pada Sabtu malam untuk memastikan identitas korban.
Keluarga memastikan jenazah tersebut adalah Sheila setelah melihat ciri khas korban.
“Korban diketahui memakai behel dan gelang khas yang dikenali keluarga. Ayah kandung korban ikut memastikan langsung di rumah sakit,” ungkap AKP Joko.
Setelah proses identifikasi selesai, jenazah dibawa ke kampung halaman di Madiun untuk dimakamkan.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami kematian korban. Sementara ini, kasus dinyatakan kecelakaan tunggal.
Sebagian artikel ini telah tayang di 优游国际.com dengan judul Hilang 18 Hari, Mahasiswi UGM Ditemukan Tewas di Parit Tertimpa Motor di Sarangan Magetan, Klik untuk baca:
Sebagian artikel ini telah tayang di 优游国际.com dengan judul Diduga Kecelakaan saat Mudik, Mahasiswi UGM Ditemukan Tewas Setelah 7 Hari Hilang, Klik untuk baca:
/jawa-timur/read/2025/04/15/124617488/fakta-fakta-mahasiswi-ugm-ditemukan-tewas-diduga-kecelakaan-tunggal