KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan mengenai potensi hujan sangat lebat hingga ekstrem yang diperkirakan akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia pada akhir Februari hingga awal Maret 2025.
Prediksi ini penting untuk diperhatikan mengingat sebagian masyarakat yang beragama Islam juga akan mulai menjalani ibadah puasa Ramadhan pada awal Maret 2025.
Dilansir dari 优游国际.tv, BMKG menyatakan bahwa pada awal puasa Ramadhan, khususnya pada akhir Februari hingga 3 Maret 2025, terdapat enam wilayah yang harus waspada terhadap potensi hujan sangat lebat hingga ekstrem.
Baca juga: 9 Wilayah di Jateng Berstatus Siaga Curah Hujan Tinggi pada 24-28 Februari 2025
Daftar wilayah waspada potensi hujan sangat lebat hingga ekstrem tersebut adalah:
Kondisi ini perlu diwaspadai oleh masyarakat di daerah-daerah tersebut, terutama karena potensi hujan dengan intensitas yang sangat lebat.
Melansir laman bmkg.go.id, Selasa (25/2/2025), cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh beberapa gangguan atmosfer yang dapat memengaruhi kondisi cuaca di Indonesia dalam sepekan ke depan.
Beberapa gangguan atmosfer yang dimaksud di antaranya yakni siklon tropis, gelombang atmosfer, dan sirkulasi siklonik.
BMKG juga menjelaskan lebih lanjut mengenai pengaruh gangguan ini terhadap kondisi cuaca Indonesia.
Salah satu gangguan atmosfer yang diamati adalah Siklon Tropis Bianca yang terpantau di Samudra Hindia Selatan Jawa.
BMKG menyebutkan bahwa siklon tropis ini memberikan dampak tidak langsung terhadap potensi pertumbuhan awan hujan, khususnya di wilayah selatan Indonesia.
"Terpantaunya Siklon Tropis Bianca di Samudra Hindia Selatan Jawa, memberikan dampak tidak langsung terhadap potensi pertumbuhan awan hujan khususnya di wilayah Selatan Indonesia," ungkap BMKG.
Dampak dari Siklon Tropis Bianca di Samudra Hindia Selatan Jawa akan terasa di wilayah-wilayah seperti Lampung, Banten, dan pesisir Selatan Jawa Barat yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang.
Selain siklon tropis, BMKG juga mencatat adanya kombinasi gelombang atmosfer, yakni Low Frequency, Kelvin, dan Rossby Ekuatorial, yang masih berpotensi meningkatkan pembentukan pola sirkulasi siklonik dan aktivitas konvektif pada sebagian besar wilayah Sumatra, Kalimantan bagian barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
"Hal tersebut tentu saja dapat menyebabkan potensi hujan dengan intensitas signifikan di beberapa wilayah di Indonesia menjadi lebih persisten," tambah BMKG.
Sumber:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.