KOMPAS.com - Pembukaan pameran tunggal Yos Suprapto yang dijadwalkan pada Kamis (19/12) batal. Seniman asal Yogyakarta itu menyebut dirinya "harus menurunkan" lima lukisannya karena perintah "petinggi-petinggi".
Pada Kamis (19/12) sekitar pukul 19:00 WIB, Yos Suprapto bergegas menuju Gedung A Galeri Nasional Indonesia di Gambir, Jakarta Pusat.
Yos baru saja memberikan pidato pembukaan pameran tunggalnya yang diberi judul "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan".
Pertunjukan seni yang menampilkan 30 lukisan ini rencananya akan dibuka untuk publik mulai Jumat (20/12) sampai 19 Januari 2025.
Lukisan-lukisan dan instalasi yang ditampilkan Yos menyoroti isu kerusakan tanah dan pentingnya metode pertanian berkelanjutan. Pameran Yos bertujuan untuk menyoroti bagaimana tanah pertanian petani semakin dimarjinalkan.
Baca juga: Penampakan 7 Lukisan Yos Suprapto yang Diturunkan dari Galeri Nasional
Pria kelahiran Surabaya itu sudah siap untuk memperlihatkan berbagai karyanya kepada para tamu undangan.
Namun, begitu dia sampai di Gedung A, semua pintu ditutup dan lampu-lampu dimatikan.
"Ternyata ruang pameran dikunci. Tidak ada yang boleh masuk. Termasuk saya," ujar Yos kepada wartawan Amahl Azwar yang melaporkan untuk BBC News Indonesia pada Minggu (22/12).
Menurut Yos, kurator Suwarno Wisetrotomo secara resmi mengundurkan diri sekitar tiga jam sebelum pameran dibuka.
Selain itu, Yos mengeklaim pihak penyelenggara dan kurator mengatakan bahwa dirinya "harus menurunkan" lima lukisannya. Alasannya beragam, mulai dari "mesum" hingga "tidak sesuai dengan tema dan bobot" pameran.
Terpisah, Suwarno mengatakan dirinya sejak awal tidak menyetujui dua lukisan—bukan lima—semata-mata karena keluar dari tema pertunjukan.
Baca juga:
Suwarno menyebut Yos Suprapto-lah yang mengusulkan agar kedua ilustrasi itu ditutup.
Namun, pada akhirnya, Yos tetap memajang lukisan-lukisan itu tanpa sensor. Hal ini membuat Suwarno memutuskan untuk mengundurkan diri.
Suwarno tidak tahu mengapa ada tambahan tiga lukisan yang juga dipermasalahkan. Dia menyebut hanya Galeri Nasional Indonesia yang bisa menjawab hal tersebut.
Adapun pihak Galeri Nasional Indonesia dalam keterangan resminya menyebut pameran Yos "terpaksa ditunda karena adanya kendala teknis yang tidak dapat dihindari".
Ketika berita ini diturunkan, Yos masih belum diperkenankan untuk memasuki ruangan pameran.
Namun pada Senin (23/11) pagi, Yos dan timnya menurunkan karyanya dari Galeri Nasional sebagai bentuk kekecewaan terhadap lembaga kesenian yang seharusnya netral.
Baca juga:
Meski begitu, seniman beraliran realisme ini menyebut pameran sudah beberapa kali ditunda.
Dari yang awalnya dijadwalkan pada Maret 2024, pamerannya sempat diundur ke Agustus 2024 sebelum berganti tanggal ke 3 Desember 2024.
Suwarno, menurut Yos, adalah kurator yang dipilih Galeri Nasional pada Juli 2024. Meskipun dirinya dan Suwarno sama-sama tinggal di Yogyakarta, Yos mengeklaim Suwarno dan tim dari Galeri Nasional baru datang ke studionya pada bulan Oktober 2024.
"[Lukisan] Konoha I dan Konoha II sudah jadi kira-kira bulan Oktober. Dia melihat. Pada waktu itu belum ada komplain," ujar Yos.
Baca juga: Pihak Galeri Nasional Sebut Yos Suprapto Undurkan Diri dari Pameran, Turunkan Lukisan Tanpa Paksaan
Konoha I memperlihatkan sosok pria yang duduk di singgasana menginjakkan kakinya ke orang-orang tengkurap di bawahnya. Di sekeliling mereka, sejumlah orang berseragam mengacungkan senapan.
Adapun Konoha II menonjolkan dua orang yang sedang bertelanjang dan di bawahnya ada berbagai orang yang saling menjilat bagian belakang satu sama lain.
Belakangan, pameran Yos Suprapto yang awalnya dijadwalkan pada 3 Desember 2024 kembali diundur ke tanggal 19 Desember 2024. Alih-alih pameran Yos, Pameran Basuki Abdullah Award diadakan di Gedung A pada tanggal 3 Desember 2024.
"Saya jujur mengatakan kepada mereka bahwa manajemen Galeri Nasional pada waktu itu amburadul," ujar Yos.
"Selain mundur-mundur terus, belum ada iklan atau promosi pameran saya."
"Mereka" di sini adalah Suwarno, perwakilan Museum dan Cagar Budaya, Zamrud Setya Negara, dan Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional, Jarot Mahendra.
Baca juga: Pembatalan Pameran Lukisan Yos Suprapto: Kejujuran Itu Menakutkan
Museum dan Cagar Budaya (MCB) atau dikenal sebagai Indonesian Heritage Agency adalah lembaga di bawah naungan Kementerian Kebudayaan.
Baru sehari setelah pameran Basuki Abdullah Award rampung pada 12 Desember 2024, Yos dapat mulai menaikkan karya-karyanya. Dengan kata lain, dia hanya punya waktu lima hari sebelum pembukaan pameran tanggal 19 Desember 2024.
"Kurator [Suwarno] tidak bisa hadir saat saya mulai menaikkan karya. Saya harus memasang karya-karya tanpa [dia]," ujar Yos.
Yos kemudian memaparkan bagaimana pameran "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan" mengikuti perjalanan petani dari yang awalnya "gemah ripah" sampai "kehilangan kedaulatan".
"Jadi, lukisan-lukisan itu hanya hanya narasi. Saya menjelaskan bahwa itu semua ada kaitannya dengan kekuasaan," ujar Yos menjelaskan bagaimana lukisan Konoha I dipajang di instalasi.
"Saya menggunakan simbol kekuasaannya seorang Raja Jawa. Itu ada kaitannya dengan kedaulatan pangan," ujar Yos.
Baca juga:
Dua hari sebelumnya, pada tanggal 19 Agustus 2024, Bahlil dilantik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral oleh Jokowi yang saat itu masih menjabat sebagai presiden.
Komplain atas lukisan, menurut Yos, baru disampaikan kurator Suwarno pada tanggal 17 Desember 2024.
"Dia [Suwarno] komplain bahwa ada dua lukisan yang menurut dia itu tidak sesuai dengan tema dan bobot dari tema pameran," ujar Yos.
Yos mengeklaim Suwarno memandang lukisan Konoha I dan Konoha II merupakan "visualisasi bernuansa politik yang mana akan banyak melukai perasaan orang"