KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memimpin langsung pembongkaran bangunan liar di bantaran Kali Sepak, Desa Srijaya dan Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, pada Jumat (14/3/2025).
Aksi ini sontak mengejutkan Kepala Desa Srijaya, Canih Hermansyah, yang mengaku tak mendapat pemberitahuan sebelumnya.
“Saya merasa kaget, pagi ini ada eksekusi, padahal belum ada pemberitahuan. Seharusnya ada teguran pertama, kedua, ketiga. Jangan seperti ini. Seharusnya SOP dijalankan dulu,” ujar Canih dalam video yang diunggah di akun Instagram Dedi Mulyadi.
Tak hanya itu, Canih juga menilai Dedi bertindak otoriter dalam pengambilan keputusan.
“Cuma Pak Gubernur itu menjalankan pemerintahannya seperti otoriter, mentang-mentang dia Gubernur tidak melihat keadaan,” lanjutnya.
Menanggapi reaksi tersebut, Dedi tak tinggal diam. Ia langsung berdialog dengan warga yang terdampak, menjelaskan alasan di balik langkah tegasnya.
Dalam video yang diterima 优游国际.com, Dedi yang didampingi Kapolres Bekasi dan Bupati Bekasi menjelaskan bahwa pembongkaran ini bertujuan untuk mencegah banjir akibat penyempitan aliran sungai.
“Saya sampaikan ini bangunan tak berizin yang dibangun di bantaran sungai. Saya bongkar agar aliran air bisa mengalir dengan baik dan tidak banjir,” jelas Dedi.
Selain meratakan bangunan liar, Dedi juga memberikan solusi bagi warga yang kehilangan tempat usaha akibat pembongkaran.
“Tapi saya tahu bapak ini orang susah. Bikin lagi warung dan bangunan pakai duit. Saya tanggung biaya bangunan. Saya bangunkan warung dari dana Pemprov Jabar,” katanya kepada seorang pemilik warung yang terdampak.
Setelah mendapat penjelasan dan melihat kepedulian Dedi terhadap warga, Canih yang sebelumnya menolak akhirnya menyatakan dukungannya terhadap program tersebut.
“Alhamdulillah, saya dukung program Pak Gubernur,” ucapnya.
Dedi pun menegaskan bahwa kebijakan ini bukan semata-mata demi kepentingan pemerintah, melainkan untuk warga sendiri.
“Ini bukan program saya, ini program Bapak. Kan yang kebanjiran Bapak, bukan saya,” ujarnya sambil tersenyum.
Di hadapan Bupati Bekasi, Kapolres, dan warga yang hadir, Dedi kemudian memberikan instruksi tegas.
“Ini contoh di Bekasi, Tambun Utara, Desa Srijaya. Bangunan di sepadan sungai bongkar semua. Oke, mantap!” serunya.
Seruan itu langsung disambut warga yang kompak menjawab, “Mantap!” menandakan dukungan mereka terhadap langkah yang diambil Dedi.
Sumber: 优游国际.com
/jawa-barat/read/2025/03/15/070000888/kades-srijaya-kaget-sempat-sebut-dedi-mulyadi-otoriter-saat-bongkar