优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com- Ternyata ada alasan di balik pakaian putih para pelayat yang datang saat mendiang Titik Puspa meninggal dunia.

Jika biasanya pelayat datang dengan berpakaian hitam, tapi tidak demikian dengan orang-orang yang datang melayat Titiek Puspa.

"Enggak tahu kenapa dia enggak suka baju hitam," kata Petty Tunjungsari, putri sulung Titiek Puspa dikutip Rumpi Trans tv, Rabu (16/4/2025).

Menurut Petty, ibunya itu ingin orang-orang yang datang ke pemakamannya justru berbahagia.

Baca juga: Alasan Putri Titiek Puspa Tak Cemburu Saat Sadar Ibunya Lebih Memperjuangkan Inul

"Jadi ya mungkin dia mau teman-temannya itu enggak terlalu sedih, enggak terlalu pekat seperti hitam," ucap Petty.

"Jadi dia maunya ya 'datang ke pemakaman saya seneng-seneng aja lah kayak reuni,'" lanjutnya.

Bahkan sebagai anak, Petty sebenarnya tak begitu paham dengan cara berpikir ibunya itu.

Petty hanya menduga bahwa ibunya yang seorang seniman itu pasti memiliki cara berpikir berbeda dengan orang lain.

Baca juga: Diajak Titiek Puspa Kerja untuk Bayar Cicilan Rumah Saat Dicekal, Inul Daratista: Bahkan Honornya Lebih Gede Inul daripada Eyang

"Namanya seniman ya, seniman punya bayangan imajinasi sendiri," ungkapnya.

Maksud dan keinginan Titiek Puspa itu seolah dipahami sahabat-sahabatnya yang datang berpakaian serba putih.

Penyanyi Dewi Yull yang datang melayat sempat mengatakan bahwa mereka yang datang melayat bisa berkumpul dan seolah seperti reuni.

"Setelah mendoakan malah jadi kayak reuni para senior, reuni artis-artis yang sudah lama enggak jumpa," ujar Dewi Yull dikutip dari YouTube Intens Investigasi.

Baca juga: Lagu Cinta Jadi Curhat Ibunya soal Luka Hati dari Perselingkuhan, Putri Titiek Puspa: Sakitnya Bukan Main

"Jadi aku pikir, almarhumah pasti happy banget, karena ini jadi saat untuk mendoakan, bertemu, saling mendoakan bagi yang masih diberikan kesempatan untuk hidup di dunia," imbuhnya.

Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis (10/4/2025) pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, akibat pendarahan otak.

Sebelum wafat, Titiek Puspa sempat menjalani perawatan intensif sejak 26 Maret 2025.

Kala itu, ia tiba-tiba pingsan setelah menyelesaikan syuting tiga episode program Lapor Pak! di Trans 7.

Titiek langsung dilarikan ke Unit Gawat Darurat RS Medistra, tempat di mana dokter menemukan adanya perdarahan otak di bagian kiri kepala.