KOMPAS.com – Elon Musk mendapat kecaman luas setelah menyebarkan misinformasi terkait serial Netflix populer, Adolescence.
Dibintangi Stephen Graham dan Owen Cooper, serial Adolescence mengikuti kisah seorang anak laki-laki yang ditangkap atas tuduhan membunuh teman sekelasnya.
Baca juga: Nama 14 Anak Elon Musk dan Ibu Mereka
Adolescence mengeksplorasi dampak psikologis dan sosial dari kejahatan tersebut, termasuk isu misogini yang berkembang di kalangan remaja laki-laki dan pengaruh media sosial terhadap sikap mereka terhadap perempuan.
Serial empat episode ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi orang tua dalam mengasuh anak di era digital.
Baca juga: Sinopsis Adolescence, Miniseri One Shot dari Netflix
Namun, setelah serial ini dirilis, Ian Miles Cheong menulis di X/Twitter bahwa acara tersebut “berdasarkan kasus nyata seperti pembunuhan Southport.”
Ian Miles menuduh pembuat serial telah “mengubah ras pelaku yang sebenarnya, seorang pria/migran kulit hitam, menjadi anak laki-laki kulit putih” dan menambahkan narasi bahwa pelaku “diradikalisasi secara daring oleh gerakan red pill.”
Baca juga: Sinopsis Big Time Adolescence, Lika-Liku Pencarian Jati Diri
Ian Miles Cheong menyebut perubahan ini sebagai “propaganda anti-kulit putih.”
Faktanya, tudingan yang dirujuk Ian Miles Cheong terjadi tahun lalu pada 29 Juli di Southport, ketika tiga anak terbunuh dalam serangan pisau di sebuah lokakarya tari dan yoga.
Namun, Adolescence pertama kali diumumkan pada 14 Maret 2024 dan telah memasuki tahap produksi serta syuting sebelum tragedi Southport terjadi.
Baca juga: Influencer Ashley St. Clair Klaim Punya Anak dari Elon Musk
Meskipun klaim Ian Miles Cheong tidak akurat, Elon Musk menanggapinya dengan satu kata: “Wow.”
Tindakannya ini memicu kecaman dari pengguna X, yang menuduhnya mempolitisasi kematian korban Southport dan menyebarkan klaim palsu.
Baca juga: Ashley St Clair Gugat Elon Musk untuk Dapatkan Hak Asuh Anak Tunggal
Seorang pengguna X menulis: “Jumlah berita hoaks yang menyebar di aplikasi ini dan diperkuat oleh Elon Musk sungguh membingungkan."
Adolescence tidak didasarkan pada serangan Southport atau satu kasus tunggal. Serial ini telah diproduksi dan difilmkan sebelum insiden itu terjadi.”
Baca juga: Influencer Ashley St. Clair Klaim Punya Anak dari Elon Musk
Pengguna lain menambahkan: “Penyebaran misinformasi yang sembrono oleh Elon Musk, seperti klaim palsu bahwa Adolescence didasarkan pada serangan Southport, hanya memperburuk perpecahan dan mendistorsi realitas. Serial ini membahas isu yang lebih luas tentang kejahatan pisau dan budaya incel, bukan kasus tertentu.”
Ini bukan pertama kalinya Elon Musk terlibat dalam penyebaran informasi yang meragukan.
Baca juga: Influencer Ashley St. Clair Klaim Punya Anak dari Elon Musk
Awal bulan Maret 2025, aktris The Bear, Ayo Edebiri, mengungkap bahwa ia menerima “ancaman pembunuhan dan hinaan rasial” setelah Elon Musk menyebarkan klaim bahwa ia terlibat dalam remake Pirates of the Caribbean.
Elon Musk membagikan unggahan yang secara keliru mengklaim bahwa Disney sedang mempertimbangkan Edebiri, 29 tahun, untuk menggantikan Johnny Depp dalam seri keenam waralaba tersebut.
Baca juga: Grimes Buka Suara soal Perebutan Hak Asuh dengan Elon Musk: Lima Bulan Saya Tak Bertemu Anak
Sementara itu, serial Adolescence mendapat ulasan positif.
Dalam ulasan bintang empatnya, NME menulis: “Komitmennya dalam mengeksplorasi sisi tergelap dari cerita ini akan tetap ada dalam benak Anda lama setelah kredit bergulir. Keempat episode ini mungkin tidak cukup untuk menghentikan pengaruh negatif manosphere pada kehidupan remaja laki-laki, tetapi serial ini memiliki kekuatan untuk memulai percakapan yang sangat dibutuhkan.”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.