KOMPAS.com- Hasil autopsi penyanyi Thailand, Chayada Prao-hom alias Ping Chayada yang dikabarkan meninggal dunia beberapa bulan setelah melakukan serangkaian pijat 'neck twist" telah diumumkan.
Dari hasil autopsi ditemukan bahwa kematian penyanyi asli Udon Thani, disebabkan oleh infeksi darah dan pembengkakan sumsum tulang belakang.
Dr Somchaichoti Piyawatvela, kepala Kantor Kesehatan Umum Provinsi Udon Thani, kepada pers mengatakan bahwa Chayada mengalami cedera parah pada otak dan sumsum tulang belakangnya.
Hasil rontgen juga menunjukkan bahwa Chayada mengalami pembengkakan sumsum tulang belakang.
Baca juga: Penyanyi Muda Thailand Meninggal Usai Pijat Leher
Sementara diagnosis medis yang diberikan saat ia dirawat di rumah sakit menyatakan bahwa ia mengalami kelelahan anggota badan. Tidak ditemukan masalah yang berkaitan dengan lehernya.
Dr Panuwat Panket, kepala Departemen Dukungan Layanan Kesehatan, mengatakan departemen telah memberikan kewenangan investigasi penuh kepada kantor kesehatan masyarakat provinsi.
"Kami belum bisa menyimpulkan apakah pijat itu penyebab kematiannya," kata Panket.
"Yang harus kami lakukan adalah memeriksa terapis yang merawatnya," katanya, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang belum dapat menemukan mereka.
Penyelidikan awal ditemukan bahwa tempat Chayuda melakukan pijat, yang terletak di wilayah kotamadya Udon Thani, terdaftar secara sah sebagai fasilitas pijat terapi.
Menurut sebuah sumber, tempat tersebut memiliki tujuh terapis, yang semuanya telah menyelesaikan sesi pelatihan 150 jam, sebagaimana disyaratkan undang-undang.
Chananat Saeng-Arun, sekretaris jenderal Dewan Medis Tradisional Thailand, menegaskan bahwa gerakan yang menggunakan leher, seperti memutar atau menderak, tidak termasuk dalam sesi pelatihan.
Baca juga: Aktris Kamilla Belyatskaya, Meninggal Dunia Tersapu Ombak Saat Yoga
Serta, dikatakan juga bahwa sebagian besar gerakan memijat dalam kursus tersebut menggunakan tangan dan telapak tangan.
Lebih lanjut Chananat mengatakan, secara hukum ada dua jenis terapis pijat. Yaitu mereka yang memberikan perawatan relaksasi dan mereka yang terlatih dalam pengobatan tradisional Thailand dan tukang pijat yang memberikan perawatan relaksasi harus lulus pelatihan selama 150 jam.
Sedangkan terapis pijat tradisional Thailand diharuskan menyelesaikan pelatihan selama 372 jam untuk mendapatkan sertifikasi dari Dewan Medis Tradisional Thailand.
Kematian Chayada menjadi sorotan akibat unggahan Facebook-nya bulan lalu, yang mengatakan bahwa ia mengalami mati rasa di lengannya setelah sesi pijat pada tanggal 5 Oktober untuk menghilangkan kekakuan bahu.
Chayada sempat bercerita bahwa gerakan meretakkan leher selama pijat menyebabkan dirinya jatuh sakit.
Kondisinya memburuk, tetapi dia kembali ke tempat pijat yang sama setidaknya dua kali lagi.
Hanya saja kondisinya semakin memburuk, dan pemindaian medis menunjukkan adanya pembengkakan pada batang otaknya, yang menyebabkan dia harus menjalani perawatan medis.
Dia dikirim ke unit perawatan intensif (ICU) pada 18 November sebelum kematiannya diumumkan akhir pekan lalu, 8 Desember 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.