JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Joko Anwar ingin menciptakan gambar yang nyata dalam setiap episode Nightmares and Daydreams.
Pada episode keempat atau The Encounter, Joko Anwar pun harus menyiapkan 14 truk kerang yang dibawa dari Muara Angke, Jakarta Utara, untuk membangun desa nelayan.
"Episode The Encounter, yang di kampung nelayan, tahu enggak itu syutingnya di mana? Itu bikin. Itu satu desa kita build dan kita membawa dari Muara Angke 14 truk kerang untuk disebar," kata Joko saat ditemui belum lama ini.
Baca juga: Joko Anwars Nightmares and Daydreams Duduki 10 Besar Netflix Amerika
Joko Anwar mengatakan, pembuatan desa nelayan itu sangat diperlukan untuk menciptakan gambar yang nyata.
Sutradara berusia 48 tahun itu bahkan tak ingat berapa ton total kerang yang dibawa untuk syuting episode The Encounter.
"Karena kampung nelayan kerang itu tanahnya dari kerang, kalau itu bukan kerang enggak otentik. Makanya kita bawa 14 truk kerang, itu berapa ton ya?" kata Joko.
Perlakuan yang sama hampir diterapkan di setiap episode Nightmares and Daydreams.
Baca juga: Urutan Tahun Setiap Episode Joko Anwars Nightmares and Daydreams
Selain itu, Joko Anwar juga hanya menggunakan sedikit efek visual spesial dalam serial ini.
Semua efek visual yang digunakan dalam serial ini adalah practical effect.
Episode The Encounter bercerita tentang seorang nelayan kerang pendiam bernama Wahyu (Lukman Sardi).
Wahyu bercita-cita untuk pergi ke Arab dan bertemu ibunya.
Baca juga: Review Nightmares and Daydreams, Mengintip Imajinasi Liar Joko Anwar
Namun usaha itu terhalang karena uang tabungannya selama ini dibawa kabur oleh sang istri, Dijah (Ersa Mayori).
Wahyu kemudian bertemu Sang Pencipta (Happy Salma) yang akhirnya memberikan sebuah kekuatan untuk menghadapi para Agarthan.
Nightmares and Daydreams bisa disaksikan di Netflix.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.