JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Joko Anwar ingin serial Nightmares and Daydreams bisa dikembangkan di negara lain.
Joko Anwar merasa konsep serial Nightmares and Daydreams akan sangat menarik jika digunakan oleh negara-negara lain.
"Penginnya sih, ini mimpi gue sih, kalau Netflix mau mengembangkan Nightmares and Daydreams dari negara lain untuk kemunculan antibodi-antibodi ini dengan masalah sosial mereka masing-masing," kata Joko saat ditemui belum lama ini.
Joko Anwar menggunakan masalah sosial dan politik sebagai latar dari cerita di Nightmares and Daydreams.
Sutradara berusia 48 tahun itu yakin isu sosial politik dari negara lain tak kalah menarik jika dibandingkan dengan Indonesia.
"Bayangin misalnya dari Argentina, Malaysia, Filipina, beda-beda tuh masalah sosial politik mereka. Tapi dari situ muncul antibodi-antibodi untuk mempertahankan permukaan bumi," kata Joko Anwar.
Nightmares and Daydreams bercerita tentang kemunculan bangsa Agharta yang ingin menguasai permukaan bumi.
Aghartan, sebutan untuk bangsa Agharta, merupakan makhluk yang hidup di bawah permukaan bumi.
Baca juga: Film-film Joko Anwar yang Tembus Jutaan Penonton
Joko Anwar menggunakan teori Hollow Earth atau Bumi Berongga yang mengatakan bahwa ada kehidupan lain di bawah bumi.
Serial ini berisi tujuh episode dan bisa disaksikan di Netflix.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.