Kontroversi itu terkuak ketika drama ini sudah tayang setengah dari rencana awal, yakni 20 episode.
Meski Ji Hwan segera mengundurkan diri dan mengakui kesalahannya, kontroversinya berdampak pada proses produksi sehingga episode Joseon Survival Period dikurangi menjadi 16 dan dia diganti aktor lain.
Rumah produksi drama ini pun menuntut Ji Hwan dan agensinya untuk klaim restitusi atau pengembalian pembayaran. Pengadilan pun memenangkan gugatan mereka.
Joseon Exorcist sempat menjadi salah satu drama yang paling dinantikan karena teaser drama ini mendapatkan respons yang begitu tinggi dari penggemar.
Baca juga: 4 Rekomendasi Film dan Drakor Terbaru yang Dibintangi Song Joong Ki
Namun, ekspektasi tinggi itu seperti dibanting karena para penonton kecewa dan marah akibat penceritaan sejarah yang tidak akurat dan penggunaan properti China untuk cerita yang dibuat pada masa dinasti Joseon.
Bahkan, penonton yang kecewa sampai membuat petisi dan mengajukannya kepada pemerintah Korsel sertta Komisi Standar Komunikasi Korea.
SBS sebagai rumah produksi Joseon Exorcist pun mengeluarkan permintaan maaf dan menghapus adegan yang secara historis tidak akurat dan penggunaan properti dari China yang tidak tepat.
Namun, reaksi penonton yang terlalu besar membuat banyak sponsor menghapus iklan dari serial ini. Akibatnya, serial tersebut dibatalkan setelah 2 episode.
Penampilan debut Jisoo BLACKPINK sebagai aktor membuat Snowdrop menjadi salah satu drakor yang paling ditunggu pada 2021.
Baca juga: Kontroversi Snowdrop dan Sejarah Demokrasi di Korea Selatan
Namun, drama ini menuai kontroversi karena dianggap mendistorsikan sejarah. Snowdrop mengangkat roman dengan latar belakang unjuk rasa mahasiswa kepada pemerintah militer Korsel pada 1987.
Lawan main Jisoo, Jung Haein, bermain sebagai mata-mata Korea Utara yang digambarkan menyusup ke demonstran untuk menghindari kejaran polisi.
Meski adegan ini bisa diterima dalam plot cerita secara keseluruhan, tetapi sebagian orang menganggap adegan ini bisa memberi legitimasi bagi pemerintah untuk melakukan tindakan kekerasan dengan tujuan menangkap mata-mata.
Jaringan televisi JTBC yang menayangkan Snowdrop menjawab kontroversi dengan menolak tuduhan telah mendistorsi gerakan pro demokrasi atau mengglorifikasi tindakan represif aparat.
Namun, banyak pihak terus memberikan reaksi negatif terhadap Snowdrop. Publik Korsel bahkan membuat petisi yang menuntut pembatalan drakor ini.
Baca juga:
Banyaknya kontroversi itu membuat salah satu sponsor utama Snowdrop mundur. Meski begitu, JTBC tetap menayangkan drama ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.