优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com - Komedian Indrodjojo Kusumonegoro atau yang akrab disapa Indro Warkop menolak membuat biopik grup lawaknya, Warkop DKI, dikarenakan teringat pesan cendekiawan muslim Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun.

Tanpa menyebut nama, Indro menceritakan, suatu ketika ketiga personel Warkop DKI — Dono, Kasino, Indro — menghadiri salah satu acara perayaan buku biografi grup lawak Tanah Air.

Dalam acara tersebut, Cak Nun diminta untuk memimpin doa. Tetapi, sebelum Cak Nun memulainya, dia menyampaikan sebuah pesan yang selalu diingat Dono, Kasino, dan Indro.

"Cak Nun bilang, 'biografi itu dibuat atas dua kepentingan. Satu, orangnya sudah meninggal, sudah enggak ada. Kita semua perlu tahu perjuangan dia, kita semua tahu teori dia, kita perlu tahu pengalaman serta ilmu dia'," ujar Indro menirukan perkataan Cak Nun, dikutip 优游国际.com dari kanal YouTube VINDES, Rabu (1/12/2021).

Baca juga: Ungkap Sisi Lain Dono, Indro Warkop: Dia Terlibat di Reformasi

"(Katanya lagi) 'Kedua, orangnya masih ada, sudah mulai turun, dia perlu naik dengan biografi ini'," ujar Indro melanjutkan.

Setelah mendengar pesan tersebut, Indro mengatakan, personel Warkop DKI menyatakan tidak akan membuat biopik maupun buku biografi.

"Setelahnya kan pulang bareng selalu, 'ya, jangan pernah ya. Kita bukan apa-apa. Selama kita berpikir masih bukan apa-apa, kita akan terus seperti ini. Tapi kalau kita sudah berpikir macam-macam, yang kita perlu diketahui umum, justru kita bukan siapa-siapa lagi'," ucap Indro menirukan perkataan pada saat itu.

Di sisi lain, Indro meluruskan soal buku Main Main Jadi Bukan Main sewaktu Warkop DKI masih ada personel Rudy Badil.

Baca juga: Ungkap Sisi Lain Dono, Indro Warkop: Dia Terlibat di Reformasi

"Itu bukan biografi, itu perjalanan Warkop dan yang tulis bukan kami, yang tulis delapan orang dan buat aku itu sudah cukup, sudah lebih dari cukup," tegas Indro.