Dua netizen tersebut adalah pemilik akun @SoundOfYogi dan @FrancoisSigit.
Somasi itu baru dilayangkan pada Minggu (13/4/2025) malam.
“Komentar ini muncul pada bulan Februari, kenapa pada akhirnya saya speak up dan memberikan somasi sekarang, karena bulan Februari bulan saya untuk bebenah diri dengan apa yang terjadi,” ujar Abidzar di daerah Warung Buncit, Jakarta Selatan, pada Senin (14/4/2025).
“Itu adalah bulan untuk saya belajar, jadi saya fokus untuk improvement saya menjadi orang baik,” lanjut Abidzar.
Ia juga menjelaskan bahwa bulan Maret tidak dipilih karena bertepatan dengan bulan Ramadhan.
“Kalau di bulan Maret, sedang ada bulan puasa, yang mana lebih baik kita beribadah dibanding mengurus hal-hal seperti ini yang mana jadi membawa dosa, yang mana bisa mengurangi pahala puasa,” ucap Abidzar.
Abidzar pun memilih bulan April sebagai waktu yang tepat karena bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-24.
Ia ingin momen tersebut menjadi lebih bermakna dengan membela ibunya.
“Dan bulan April sepertinya adalah momen yang cocok dikarenakan ini adalah hari ulang tahun saya. Setiap hari ulang tahun itu harus berkesan buat saya dan mungkin ini yang paling berkesan karena saya membela ibu saya,” ujar Abidzar.
“Iya, ini yang saya ke Umi. Bentuk bakti saya yang saya kasih ke Umi,” lanjut Abidzar.
Abidzar juga mengatakan, tidak ada komunikasi antara dirinya dan kedua netizen tersebut sebelum somasi dilayangkan.
Ia berharap somasi ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk berkomunikasi sebelum pihaknya menempuh jalur hukum.
“Kalau untuk komunikasi enggak ada, sama sekali enggak ada. Dengan adanya somasi ini, ini menjadi media kita untuk memberikan kesempatan bagi yang bersangkutan untuk berkomunikasi dengan kita,” tutur Abidzar.
Sebelumnya, kuasa hukum Abidzar menjelaskan bahwa pemilik akun @SoundOfYogi memberikan komentar bernada penghinaan terhadap Umi Pipik di akun X yang mengomentari podcast yang membahas alasan Abidzar tidak melanjutkan pendidikan SMA.
“Dalam podcast ditanya mengenai ijazah yang gak lulus SMA dan kemudian dikomen lah oleh akun yang bernama Yogi Natasukma ini dengan komentar yang melukai perasaan seorang anak,” kata Rendy.
“Kemudian ada lagi akun Francois Sigit ini di Twitter ya, ini saya enggak akan sebut komentarnya karena bahasanya itu sangat kasar. Saya enggak usah sebut komentarnya,” lanjut Rendy.
Selain itu, akun @FrancoisSigit juga disebut memberikan komentar kasar melalui Twitter.
Namun, Rendy memilih untuk tidak mengungkapkan isi komentar tersebut karena bahasanya yang sangat tidak pantas.
Abidzar memberikan waktu selama 2x24 jam kepada kedua netizen tersebut untuk menunjukkan iktikad baik dengan menghubungi pihaknya atau manajemen.
“Kami beri waktu 2x24 jam, apabila dalam waktu tersebut yang bersangkutan tidak menghadap maka akan kami teruskan ke proses hukum untuk laporan kepolisian,” ucap Rendy.
Rendy juga menyatakan bahwa pihaknya telah mengantongi bukti-bukti dugaan penghinaan dari dua akun tersebut.
“Jadi Abi di sini akan menuntut haknya agar dilindungi oleh negara melalui aparat penegak hukum apabila nantinya kita melanjutkan pada proses hukum,” kata Rendy.
“Akun ini, setelah preskon ini pun (jika) dia hapus, kalau dia tidak berkomunikasi dengan Abi ataupun melalui manajemen untuk bertemu Abi secara langsung, maka kami sudah mengcapture bukti-bukti tersebut, dan kepolisian ini canggih sekarang,” tutur Rendy.
/hype/read/2025/04/14/093608466/alasan-abidzar-baru-somasi-dua-netizen-yang-diduga-hina-umi-pipik