Hal ini pula yang membuat penyanyi pelantun “Mbah Dukun” tersebut jarang tampil bernyanyi lagi seperti dulu.
Alam sendiri memilih berkebun sebagai investasinya karena beberapa alasan.
“Kalau investasi tuh beda-beda, kalau kuliner kan harus masak tiap hari, kalau kebun kan lebih fleksibel, beberapa tahun baru bisa menikmati hasilnya,” ucap Alam seperti dikutip dari kanal YouTube TransTV, Senin (4/3/2024).
Selain itu, waktu yang fleksibel membuat Alam senang berinvestasi lewat perkebunan.
“Ke kebun beda-beda waktunya, kalau sengon kan kontrolnya beberapa bulan sekali, buat kasih pupuk,” ucap Alam.
Alam mengaku, tanaman yang ia tanam di kebunnya adalah albasia atau pohon sengon.
Kayu dari pohon sengon sendiri memang dikenal karena punya bobot yang ringan namun cukup awet secara usia.
Kayu sengon biasanya digunakan untuk membuat peti, perahu, dan sebagainya.
Kendati demikian, Alam mengakui, pohon sengon punya waktu panen yang cukup lama, yakni 4 sampai 7 tahun.
“Jadi kalau panen itu juga enggak langsung, per hektar biasanya, kotak yang mana dulu, terus setelahnya tahun yang mana lagi gitu,” ucap Alam.
Alam mengaku menikmati kesibukan barunya ini.
Apalagi, adik penyanyi Vety Vera ini sudah memiliki koneksi dengan beberapa distributor kayu yang siap menampung hasil panennya.
“Biasanya langsung ke distributornya pas panen. Ada yang potong di distributor, ada yang potong sendiri,” ucap Alam.
Sebagai informasi, Alam Alatas lahir pada 11 Mei 1981 di Tasikmalaya.
Kemunculan Alam di dunia hiburan begitu fenomenal.
Alam muncul dengan lagu berjudul “Mbah Dukun” ciptaan Endang Kurnia pada tahun 2002.
Alam juga merilis album berjudul King Metal of Dhank Dhut pada tahun 2002.
Lewat lagu itu, Alam langsung dikenal luas dan mendapat beberapa penghargaan, khususnya dunia musik.
Penghargaan itu di antaranya, Anugerah Dangdut TPI tahun 2002 sebagai Penyanyi Dangdut Pendatang Baru Pria Terbaik.
Lalu Anugerah Musik Indonesia tahun 2002 sebagai Penyanyi Pendatang Baru Terbaik dan Penyanyi Solo Pria Dangdut Terbaik.
Selama bermusik, Alam dikenal karena menggabungkan aliran musik Hard Rock, Heavy Metal, dan Dangdut dalam lagu-lagunya.
/hype/read/2024/03/04/214133766/kini-sibuk-berkebun-alam-mbah-dukun-ungkap-alasan-investasi-di-bidang