优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara di kota-kota besar, termasuk Jakarta, menjadi kekhawatiran karena polusi udara. Namun, sebenarnya polusi udara dalam ruangan menyumbang lebih dari 60 persen polusi udara.

Baik itu asap yang keluar dari dapur, pestisida dari tanaman hias, asap dari lilin, atau debu yang terkumpul di peralatan, polusi udara dalam ruangan ini terperangkap di dalam rumah dan memengaruhi suasana, termasuk siklus tidur, stres, dan kesehatan penghuni secara keseluruhan.

Dikutip dari Femina India, Sabtu (1/4/2023), berikut beberapa cara mengurangi efek berbahaya dari polutan udara dalam ruangan dan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.

Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Kualitas Udara di Dalam Rumah

Shutterstock/Artazum Ilustrasi jendela besar di ruang keluarga.

1. Ventilasi udara

Ankit Ojha dan Anand Ojha, desainer utama Anand Atelier Associate, mengatakan bahwa ventilasi silang adalah suatu keharusan.

Sampai dan kecuali udara di dalam ruangan mana pun tidak berventilasi dengan baik, ruangan itu tidak akan pernah cukup baik. Ukuran jendela tidak masalah, memiliki satu itu penting, jelas mereka.

Selain itu, Punam Kalra, Desainer Interior dan Direktur Kreatif, I'm The Center for Applied Arts, mengatakan bahwa udara disegarkan dengan ventilasi yang baik dan sinar matahari yang cukup.

Ruang yang dirancang untuk ventilasi silang akan menghadirkan aliran udara yang signifikan yang dapat melonggarkan udara yang tergenang di ruang yang tercemar.

Baca juga: 8 Manfaat Tanaman Peace Lily, Bersihkan Udara hingga Cegah Jamur

Menggunakan bukaan seperti jendela di dinding yang berdekatan memungkinkan Anda menghirup udara segar ke dalam ruangan.

Dia juga merekomendasikan elemen ruang kosong seperti lemari terbuka, rak mengambang, perabotan berongga dengan gaya ramping ideal untuk pergerakan udara yang baik di dalam ruang.