优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com - Tubuh manusia secara rutin dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, yakni terang dan gelap.

Siang hari memberi banyak kekuatan atas otak manusia, secara alami memberi sinyal kepada manusia kapan waktunya untuk bangun dan kapan waktunya untuk beristirahat.

Bukan rahasia lagi bahwa kehidupan modern telah memunculkan banyak sumber cahaya yang tidak alami, dan sementara sebagian besar dari orang menghabiskan sebagian besar hari di dalam ruangan di bawah lampu fluoresens yang keras di tempat kerja. 

Baca juga: Mengapa Pencahayaan Penting dalam Desain Interior? Ini Penjelasannya

Shutterstock/Interior Design Ilustrasi kamar tidur, Ilustrasi karpet di kamar tidur.

Dilansir dari My Domaine, Sabtu (23/7/2022), ada satu area di mana seseorang sangat berpengaruh terhadap cahaya yang diterimanya, yakni di kamar tidur.

Studi menunjukkan kelebihan cahaya di kamar tidur dapat memengaruhi kualitas tidur, mengganggu ritme sirkadian alami tubuh.

Cahaya buatan, seperti yang dipancarkan oleh smartphone, e-reader, dan televisi, memberi isyarat pada otak untuk bangun, sehingga menekan produksi melatonin, hormon penghasil tidur Anda yang sangat berharga.

Lantas, bagaimana seharusnya pencahayaan di kamar tidur untuk mendapatkan kualitas tidur terbaik? Berikut penjelasannya. 

Baca juga: Cara Memberikan Pencahayaan pada Ruangan Menurut Desainer Interior

1. Jauhkan perangkat elektronik

Sebuah survei oleh National Sleep Foundation menemukan bahwa 95 persen orang menggunakan semacam perangkat pemancar cahaya segera sebelum tidur.