优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com - Agar dapat tumbuh dengan baik dan berbuah, tanaman cabai membutuhkan nutrisi yang diperoleh dari pupuk. Salah satu jenis pupuk yang digunakan sebagai nutrisi tanaman cabai adalah pupuk ZA.

Dikutup dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, pupuk ZA adalah pupuk yang dikenal juga dengan nama Amonium Sulfat atau (NH4) 2SO4. Pupuk ini mengandung 21 persen unsur hara makro nitrogen dan 24 persen unsur hara makro sulfur.

Pupuk ini bisa dikategorikan sebagai pupuk tunggal karena mengandung banyak unsur hara makro.

Baca juga: Cara Menanam Cabai Hidroponik Sederhana Pakai Botol Plastik Bekas

SHUTTERSTOCK/NEW AFRICA Ilustrasi pupuk ZA.

Karena pupuk ini mengandung unsur sulfur, pupuk ZA akan sangat baik apabila diberikan ke tanaman pada masa awal menanam cabai.

Pupuk ZA dapat dikenali dari bentuknya yang berupa kristal kecil dengan warna yang beragam, mulai dari abu-abu, putih, dan kuning. Bahkan ada juga pupuk ZA yang berwarna biru keabu-abuan.

Pupuk ZA harus disimpan di tempat yang cukup kering dan jauh dari sumber air. Pasalnya, pupuk ini mampu bahkan untuk menarik uap air yang berada dalam kelembapan ruangan sekitar 80 persen dalam suhu kurang dari 30 derajat celcius.

Dosis dan cara mengaplikasikan pupuk ZA untuk tanaman cabai

Untuk tanaman cabai yang masih dalam fase pertumbuhan awal atau vegetatif, dosis pupuk ZA yang diberikan bisa mengikuti dosis. Adapun caranya, larutkan 1 gelas pupuk ZA ke dalam air sebanyak 25 hingga 30 liter.

Baca juga: Penyakit Tanaman Cabai Saat Musim Hujan dan Cara Mengendalikannya

Pupuk ini bisa diberikan dengan dosis sebanyak 50 ml per tanaman.

Pemberian pupuk ZA untuk tanaman cabai yang masih dalam fase pertumbuhan awal atau vegetatif bisa diberikan setiap 7 hingga 10 hari sekali. Pemberian pupuk untuk cabai ini sebaiknya dilakukan setelah pengairan.