Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com — Harga cabai yang tinggi di pasaran, sebenarnya bisa disiasati dengan menanamnya sendiri di halaman rumah.
Untuk merawat dan membuat tanaman cabai berbuah lebat hingga bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga, tanaman cabai harus diberi pupuk yang tepat.
Dilansir dari laman Kementerian Pertanian RI, cabai rawit atau cabai kecil (Capsicum frutescens) termasuk dalam famili Solanaceae dan merupakan tanaman berumur panjang (menahun) dan bisa hidup dua hingga tiga tahun apabila dipelihara dengan baik dan kebutuhan haranya tercukupi.
Baca juga: Trik Mudah Mengatasi Daun Cabai yang Mengeriting
Terdapat beberapa macam cabai rawit antara lain rawit kecil, sedang dan besar. Umumnya cabai rawit kecil rasanya sangat pedas.
Cabai rawit digunakan untuk sayur, bumbu masak, asinan dan obat. Budidaya cabai rawit secara umum tidak berbeda nyata dengan budidaya cabai merah.
Namun yang harus diperhatikan adalah jarak tanam dan pemupukannya. Sebab, umurnya yang panjang, pemupukan yang diperlukan juga jadi lebih banyak.
Umumnya tanaman cabai rawit lebih tahan terhadap penyakit dibanding cabai yang lainnya.
Tanaman cabai rawit sebenarnya bisa ditanam di dataran rendah maupun tinggi. Karena itulah, kamu bisa menanam cabai di pekarangan rumah tanpa kamu harus tinggal di lingkungan dengan suhu tertentu.
Baca juga: Ini Jenis Pupuk agar Tanaman Cabai Rawit di Polybag Berbuah Lebat
Namun tanaman ini lebih cocok ditanam di ketinggian antara 0 sampai 500 mdpl. Produksi pada ketinggian di atas 500 mdpl tidak jauh berbeda namun waktu panennya lebih panjang.
Tanaman ini sangat suka hidup di tanah yang gembur, kaya akan bahan organik dan pH netral, yakni 6 sampai 7.