优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Recep Tayyip Erdogan Dua Dekade Lebih di Puncak Kekuasaan Turkiye

优游国际.com - 12/02/2025, 09:21 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, berkunjung ke Indonesia pada 11-12 Februari ini. Dia tiba di Jakarta saat hujan pada Selasa (11/2/2025) sore. Presiden Prabowo Subianto rela kehujanan menyambutnya di Bandara Halim Perdana Kusuma.

"Presiden Prabowo sangat dekat dengan Presiden Erdogan," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, dalam keterangan tertulis.

Siapakah Erdogan dan bagaimana kiprahnya dalam memimpin Turkiye?

Baca juga: Media Turkiye Beritakan Presiden Erdogan ke Indonesia, Apa Kata Mereka?

Erdogan telah memimpin negara itu 20 tahun lebih, sejak jadi perdana menteri tiga perode dan kemudian jadi presiden pada saat ini. Dia telah membawa perubahan besar bagi negaranya lebih dari siapa pun sejak Mustafa Kemal Ataturk, pendiri republik modern Turkiye.

Walau diterpa serangkaian krisis, Erdogan tetap keluar sebagai pemenang dalam pemilu. Setelah selamat dari upaya kudeta pada 2016, Erdogan memperkuat peran eksekutif jabatan presiden, dan memperketat tindakan terhadap lawan-lawannya serta terhadap perbedaan pendapat di negaranya.

Sejak menjabat sebagai perdana menteri pada 2003 dan kemudian menjadi presiden melalui pemilihan langsung sejak 2014, Erdogan telah memperkuat pengaruh Turkiye sebagai kekuatan regional, memperjuangkan kepentingan Islam, dan mengungguli lawan-lawan politiknya.

Baca juga: Jokowi Lapor ke Polda Metro soal Polemik Ijazah Palsu, Mahfud MD: Itu Hak tapi...

Walau menjadi pemimpin negara NATO, dia memosisikan dirinya sebagai penengah dalam perang Rusia di Ukraina. Diplomasinya yang agresif telah membuat marah sekutu-sekutunya di Eropa.

Dari keluarga sederhana ke tampuk kekuasaan

Lahir pada Februari 1954, Recep Tayyip Erdogan tumbuh sebagai putra seorang penjaga pantai, di pantai Laut Hitam Turkiye. Ketika dia berusia 13 tahun, ayahnya memutuskan pindah ke Istanbul. Sang ayah berharap dapat memberikan pendidikan yang lebih baik bagi kelima anaknya.

Erdogan muda menjual limun dan roti wijen untuk mendapatkan uang tambahan. Dia bersekolah di sekolah Islam sebelum memperoleh gelar manajemen dari Universitas Marmara Istanbul, dan bermain sepak bola profesional.

Tahun tahun 1970-an dan 80-an, dia aktif dalam kelompok-kelompok Islam, lalu bergabung dengan Partai Kesejahteraan yang berhaluan Islam pimpinan Necmettin Erbakan. Seiring meningkatnya popularitas partai itu tahun 1990-an, Erdogan maju sebagai kandidat wali kota Istanbul pada 1994. Dia terpilih dan memimpin kota itu selama empat tahun.

Baca juga:

Halaman:

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau